Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mulai melarang pemotongan ayam di Jakarta pada akhir Maret 2019. Sebelumnya, wacana mengenai pelarangan pemotongan unggas ini sudah mencuat pada zaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Alasannya, pencemaran pemotongan unggas akan menyebabkan berbagai penyakit di masyarakat.
Salah satu pedagang ayam di Pasar Rumput, Setiabudi, Fadli (35) menyebutkan, kabar bahwa akan ada larangan pemotongan unggas seperti ayam, bebek dan burung di DKI Jakarta kembali mencuat.
"katanya mulai akhir bulan ini sudah tidak boleh lagi potong ayam di daerah DKI Jakarta. Jadi, pemotongan ayam harus dilakukan di luar di wilayah DKI Jakarta seperti Bekasi dan Tangerang. Ayam yang masuk di pasar-pasar DKI harus sudah di potong, jadi dalam keadaan mati," ujarnya saat ditemui Liputan6.com di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sebagai dampak, Fadli menjelaskan harga ayam akan naik sekitar Rp 2.000 per kilogram (kg). "Dampaknya harga ayam pasti akan naik. Naiknya sekitar Rp 2.000 karena ada biaya transportasi," ungkapnya.
Tak hanya itu, pelarangan pemotongan unggas juga menurutnya akan menghabiskan waktunya untuk berjualan di pasar.
"Waktu kami juga banyak terbuang di jalan. Karena untuk beli ayam yang sudah diipotong kami harus ke Bekasi atau Tangerang. Belum macet di jalan. Jadinya mau jualan jam berapa. Waktu benar-benar terbuang di jalan, kalau dari bekasi nyampe jam berapa di pasar? Kan macet," kata dia.
Sementara itu, harga ayam di Pasar Rumput sampai dengan hari ini masih terpantau normal.
"Harganya standar. Untuk ayam fillet Rp 40 ribu per kg. Bahkan ayam hidup harganya turun. Sebelumnya harga ayam hidup antara Rp 27.000 sampai Rp 28.000 per kg tapi sekarang harganya turun menjadi Rp 23.000 hingga Rp 24.000 per kg," jelasnya.
Terkonfirmasi, pedagang lain Doni (32) mengungkapkan harga ayam kini dipatok sebesar Rp 35 ribu per kg. Harga tersebut tercatat normal untuk harga ayam ras atau broiler.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga Daging Ayam dan Telur di Pasar Kelapa Gading Stabil
Sebelumnya, sempat mengalami penurunan beberapa waktu lalu,harga daging ayam di Pasar Kelapa Gading stabil di angka Rp 35 ribu per kilogram. Beberapa pedagang menuturkan harga daging ayam tidak berubah sepekan ini.
Ang (50), salah seorang pedagang daging ayam mengatakan, daging ayam sampai saat ini masih diminati pembeli di daerah Kelapa Gading. Namun dia juga mengaku, beberapa hari ke belakang dirinya sempat sepi pembeli.
"Daging ayam banyak yang beli, tapi kemarin sedang sepi. Tapi kalau untuk penjualan keseluruhan tidak berpengaruh," ujarnya pada Liputan6.com, pada Senin 18/ Maret 2019.
BACA JUGA
Ang juga menuturkan, selain harga daging ayam, bagian ayam yang lain juga masih di angka yang stabil. Untuk kepala ayam dia menjual seharga Rp 15 ribu per kilogram, sedangkan ceker Rp 25 ribu per kilogram. Untuk ati ampela, dijual seharga Rp 3 ribu.
Sementara untuk telur, harga cenderung stabil di angka Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram. Rini (55) menuturkan telur yang dia jual tidak mengalami perubahan harga.
"Untuk telur stabil. Sudah lama sih sempat naik sampai Rp 28 ribu, terus turun jadi Rp 25 ribu dan sekarang stabil di Rp 25 ribu," ungkapnya.
Advertisement