Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) kembali menggelar Pameran Produk Unggulan Narapidana. Pameran yang memasuki tahun ke-7 ini dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Dalam laporannya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, upaya untuk penumbuhan dan pengembangan wirausaha industri baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM) bukan hanya datang dari masyarakat pada umumnya Potensi ini bahkan muncul dari warga binaan lapas yang juga memiliki keterampilan dalam menghasilkan produk kreatif dan berdaya saing.
Baca Juga
“Pemerintah terus berupaya memberikan citra positif terhadap pembinaan narapidana di lapas, sehingga masyarakat di luar dapat melihat secara nyata bahwa lapas bukanlah lembaga yang membelenggu kreativitas para narapidana,” ujar dia pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana 2019 di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Advertisement
Menurut dia, lapas merupakan lembaga yang turut berperan aktif dalam membangun karakter sekaligus meningkatkan keterampilan narapidana sehingga mereka memiliki bekal yang baru di tengah masyarakat, misalnya sebagai wirausaha.
“Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha baru untuk turut mendorong penguatan struktur ekonomi. Sebab, saat ini rasio wirausaha di dalam negeri masih sekitar 3,1 persen dari total populasi penduduk," kata dia.
Airlangga menjelaskan, meskipun rasio wirausaha di Indonesia sudah melampaui standar internasional, yakni sebesar 2 persen, Indonesa perlu menggenjot lagi untuk mengejar capaian negara tetangga. Apabila dihitung populasi penduduk Indonesia 260 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 8,06 juta jiwa.
Dalam rangka penumbuhan wirausaha baru, Kemenperin mengembangkan pola pembinaan, baik terkait dengan bimbingan teknis (bimtek), bantuan peralatan dan bantuan manajemen usaha. Contohnya, bimtek yang telah dilakukan kepada warga binaan, antara lain di Lapas Wanita Tanggerang dan Pondok Bambu.
“Hal lain yang menjadi concern kami adalah pengembangan pasar dari hasil produk warga binaan, misalnya bantuan uji coba pasar di Plasa Pameran Industri yang Alhamdulillah selalu mendapatkan tanggapan positif dari pengunjung pameran,” ungkap Airlangga.
Dia berharap, para peserta warga binaan dapat berwirausaha dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga dapat memasarkan produknya ke platform digital yang telah berkerjasama dengan e-Surat IKM.
Saat ini program e-Smart IKM telah menjalin kerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.
"Terkait dengan pasar online ini, Kemenperin melalui Ditjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memiliki program e-Smart IKM, yaitu sistem basis data IKM yang tersaji dalam bentuk profil industri, produk, dan sentra yang diintegrasikan dengan marketplace yang sudah ada,” tandas dia.
Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) Tahun 2019 mengangkat Produktivitas yang Berkualitas, Untuk Indonesia yang Berkelas. Pameran tersebut berlangsung pada 26-29 Maret 2019 di Plasa Pameran Industri Gedung Kementerian Perindustrian.