Sukses

Menperin Minta Pelaku Usaha Tak Perlu Khawatirkan Pemilu

Menperin, Airlangga Hartarto memastikan, perhelatan pesta demokrasi 2019 akan berjalan aman dan tanpa ada pergolakan

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto meminta para pelaku industri dan investor untuk tak perlu mencemaskan perhelatan pemilu serentak, baik pemilihan anggota legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang akan terjadi pada 17 April 2019.

"Sepertinya yang Pak Duta Besar (Duta Besar Republik Federasi Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof) bilang dua minggu lagi adalah saat yang paling penting bagi Indonesia," kata dia, di Kompleks Pabrik Bayer Indonesia, Cimanggis, Depok, Rabu (27/3/2019).

Kepada pelaku industri, Airlangga Hartarto memastikan, perhelatan pemilihan umum (pemilu) akan berjalan aman dan tanpa ada pergolakan. Jadi pelaku industri tak perlu khawatir.

"Saya akan di sini bersama Pak Presiden memastikan bahwa Indonesia akan melewati dengan smooth pemilu kali ini," ujar dia.

Pemerintah, menurut Airlangga Hartarto, berkomitmen untuk menjaga dan melindungi iklim investasi serta mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan investor, termasuk sektor industri farmasi.

"Saat terakhir Bayer mengadakan acara, Dirjen (Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kemenperin) belum punya portofolio industri farmasi di tangannya. Saat ini dia datang dengan portofolio farmasi di tangannya. Jadi saya pikir itu komitmen kami untuk buat industri farmasi tumbuh dan berkembang," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani Yakinkan Ekonomi Indonesia Baik Meski ada Pemilu Serentak

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bercerita mengenai kondisi ekonomi Indonesia di tahun politik. Dikatakan meski memasuki tahun politik, namun semua hal akan berjalan aman dan terkendali. Hal ini juga tercermin dari beberapa pemilu sebelumnya yang berjalan tanpa kekacauan.

Ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara Fitch Ratings “Indonesia Credit Briefing” dengan tema “Fitch an Indonesia – The Election, Macro Economy and Credit Market,” di Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

"Sejak krisis moneter 1998 kami sudah menjadi demokratis terbuka, transparan, saya rasa pemilu 1999 dan 2014 terakhir aman, seperti bagaimana akhirnya memberi pondasi lebih kuat atas demokrasi," jelas dia.

Dia pun meyakinkan para penerbit utang untuk tidak khawatir sebab pemerintah Indonesia akan mampu mengatasi tahun politik dengan baik. "I want to assure you in this election you dont have to worry regarding in how we manage this election," ujarnya.

Dia mengungkapkan, tahun politik kali ini memang agak berbeda dengan sebelumnya. Sebab di tahun ini selain pemilihan presiden, juga bersamaan dengan pemilihan legislatif di tingkat daerah. Oleh sebab itu tensi atau ketegangan di tahun ini terasa lebih tinggi.

"2019 gak akan beda, ini akan jadi kontestasi antara kandidiat, yang beda dengan sebelumnya adalah ini pertama kali kami akan simulationesly election (pemilu serentak) antara presiden, parlemen dan lokal parlemen. Ada 3 level di saat yang sama, cukup memperkuat tensi, karena orang-orang bukan hanya mendukung satu," ujarnya.

Selain itu, usai pemilu akan ada penyampaiaan program oleh kandidat yang terpilih. Dia menilai sejauh ini program yang ditawarkan kedua pasangan calon sudah cukup baik,

"Keduanya udah janji untuk reformasi, itu bagus untuk Indonesia, karena kita bicara reform of this country, itu dibutuhkan untuk berkembang lebih jauh," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: