Sukses

75 Persen Kementerian/Lembaga Sudah Rilis Hasil Tes PPPK Tahap I

Menteri PANRB, Syafruddin memperkirakan, proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I telah tuntas.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin memperkirakan, proses seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I telah tuntas.

"Saya rasa sudah selesai semuanya," ucap dia saat sesi konferensi pers di Hot Bidakara, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Meski begitu, ia melanjutkan, belum sepenuhnya kementerian/lembaga dan pemerintah daerah terkait telah merilis hasil tes.

Adapun proses pengumuman kelulusan pada perekrutan PPPK Tahap I, ia menuturkan memang dilakukan di masing-masing kementerian/lembaga atau pemerintah daerah terkait.

"Yang sudah rampung diumumkan. Masing-masing kementerian/lembaga. Ini kementerian/lembaga juga hanya Kemenristekdikti saja. Itu semua pemerintah daerah yang kemarin," tutur dia. 

Dia mengatakan, ada sekitar 75 persen kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang telah mengumumkan hasil kelulusan. Untuk memastikannya, ia akan mengecek data terakhir di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Kemarin sudah 75 persen. Saya rasa sekarang sudah tuntas. Nanti saya cek ke BKN," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

Menteri PANRB: Rekrutmen PPPK Akan Dibuka Tiap Tahun

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin memastikan, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan dilaksanakan setiap tahun.

"Pasti tiap tahun (ada), karena penarikan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan setiap tahun," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta, ditulis Sabtu 2 Maret 2019.

Adapun pada 2019 ini, pemerintah berencana membuka dua tahap sistem seleksi PPPK untuk sekitar 150 ribu formasi. Dalam perekrutan Tahap I yang diadakan untuk formasi tenaga guru, kesehatan, dan penyuluh pertanian, tercatat ada sebanyak 73.158 peserta yang berhak mengikuti seleksi kompetensi.

Berkaca dari pengalaman itu, Syafruddin mengatakan, minat tenaga honorer untuk mengikuti tes terpantau tinggi sekali. Namun, ia mencermati kebutuhan tiap Kementerian/Lembaga yang harus membayar gaji tenaga PPPK terpilih.

"Cuman memang pemerintah pusat, daerah dan Kementerian Keuangan tentu mempertimbangkan masalah keuangan. Jadi untuk rekrutmen tahun ini juga penggajiannya akan simultan antar Pemda, APBN dan APBD. Itu skema gajinya harus dipertimbangkan," imbuhnya.

Dia juga turut berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang hendak mengikuti seleksi menjadi ASN untuk menunjukan keseriusannya dalam membangun negara.

"Bukan saatnya lagi kita berpangku tangan, mari berjuang. Oleh karena itu saya mengajak kepada semua anak bangsa, khususnya profesional, untuk ikut bersama-sama membangun bangsa ini sebagai asn, PNS dan PPPK," ungkap dia.

"Begitu juga dengan kawan-kawan di luar, kita ini dibesarkan dan dilahirkan dari Tanah Air Indonesia. Saya mengajak untuk mengabdi dan memberi warna kepada bangsa, sehingga bangsa dihargai oleh negara lain," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â