Liputan6.com, Jakarta - Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terus digandrungi masyarakat dengan coba menjajal moda transportasi umum pertama di Indonesia tersebut.Â
Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Muhammad Effendi mengatakan, penggunaan tiket untuk Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta hanya bisa digunakan untuk sekali pakai. Selain itu, tiket pun hanya diperuntukan untuk satu orang.Â
"Satu tiket satu kali perjalanan dan satu penumpang," ujar dia di Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kendati begitu, tiket MRT Jakarta dibedakan menjadi dua jenis yaitu tiket perjalanan tunggal (single trip) dan tiket perjalanan ganda (multi trip).
Multitrip disarankan bagi penumpang yang rutin menggunakan MRT Jakarta. Sedangkan single trip untuk satu kali perjalanan oleh satu penumpang.
Selain itu, tiket single trip dapat diisi ulang kembali sampai batas waktu 7 hari setelah pembelian tiket.
Sedangkan tiket multitrip digunakan untuk banyak perjalanan berdasarkan saldo yang tersisa pada tiket.
Adapun tiket MRT Jakarta Fase I (Bundaran HI-Lebak Bulus) ini bekerja sama dengan Jak Lingko yakni sistem transportasi publik di Jakarta yang terintegrasi dan terdiri dari 13 stasiun serta 1 depo.
Â
Menhub Yakin MRT Diminati Warga
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi Mass Rapid Transit (MRT) akan banyak dipakai warga Jakarta dan sekitarnya. MRT bahkan dinilai akan lebih sukses dari Kereta Bandara Soekarno Hatta dan Light Rail Transit (LRT), Palembang.
Banyak faktor yang akan membuat MRT menjadi moda transportasi andalan warga Jakarta dan sekitarnya. Pertama, jumlah penduduk di Jakarta dan sekitarnya yang jauh lebih banyak dibandingkan Palembang.
"Populasi Jakarta ini 10 kali lipat dari Palembang. Di Jakarta ini macet parah, oleh karenanya saya himbau untuk tarif dari DKI itu relatif bisa terjangkau," kata Menhub di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa 26 Maret 2019.
Kedua, melihat dari antusiasme masyarakat saat uji coba, dirinya yakin dengan tarif Rp 8.500 per orang untuk Jarak Bundaran HI ke Lebak Bulus, MRT akan tetap ramai.
Dia turut mendukung upaya MRT untuk masih menggratiskan tiket hingga satu bulan. Kalaupun ada pembayaran, diharap itu masih dalam harga yang relarif kecil.
"Saya juga minta kepada DKI seperti instruksi presiden satu bulan ini digratiskan dulu, atau kalau ada pembayaran kecil saja. Karena kita menggunakan tap, tetapi gratis. katakanlah Rp5, atau Rp 25 boleh, tapi gratis. Supaya ada sosialisasi," pungkasnya.Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement