Sukses

Jelang Operasi Komersial, Penumpang MRT Tembus 160 Ribu per Hari

Antusias masyarakat untuk menggunakan MRT Jakarta terus meningkat selama masa uji coba publik sejak 12 Maret 2019 lalu.

Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta optimis mampu mengangkut penumpang sebanyak 65 ribu per hari saat mulai beroperasi secara komersil pada 1 April 2019, besok.
 
Corporate Secretary MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin mengatakan, antusias masyarakat untuk menggunakan MRT terus meningkat selama masa uji coba publik sejak 12 Maret 2019 lalu. 
 
"Jadi memang animo masyarakat meningkat terus," ujar dia di Jakarta, Minggu (31/3/2019).
 
 
Dia menjelaskan, pada hari pertama uji coba publik, MRT Jakarta mengangkut sebanyak 40 ribu penumpang dalam sehari. Namun pada Sabtu kemarin, jumlah penumpang MRT tembus 160 ribu orang dalam satu hari.
 
"Kemarin terakhir luar biasa, kemarin 160 ribu penumpang, sehari sebelumnya 99 ribu penumpang. Awalnya 40 penumpang per hari waktu di awal uji publik, naik terus menjadi 160 ribu penumpang per hari," kata dia.
 
Melihat antusias penumpang yang tinggi, lanjut Kamaluddin, pihaknya optimis saat beroperasi secara komersil bisa mengangkut 65 ribu penumpang seperti yang ditargetkan pemerintah.
 
"Untuk penumpang saat beroperasi komersial minimal 65 ribu penumpang per hari. Jadi kita konsisten dengan target yang diterapkan pemerintah sebelumnya. Kami harapkan lebih," tandas dia.
2 dari 2 halaman

Operasi Komersial MRT Jakarta Tunggu Pergub Terbit

PT MRT Jakarta masih menunggu terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta terkait pengoperasian MRT secara komersial. Rencananya, mulai 1 April 2019 besok, moda transportasi massal tersebut beroperasi secara komersial dan tidak lagi gratis.

Corporate Secretary MRT Jakarta, Muhammada Kamaluddin mengatakan, rencananya Pergub tersebut akan diumumkan pada hari ini.

"Nanti akan diumumkan oleh pemerintah provinsi, akan diumumkam segera, hari ini atau malam ini," ujar dia di Jakarta, Minggu (31/3/2019).

Pergub tersebut salah satunya menetapkan tarif MRT Jakarta yang akan dipatok sebesar Rp 14 ribu untuk jarak terjauh.

"Itu juga tunggu saja tertulisnya seperti apa. Kami akan ikuti sebagaimana arahan pemerintah provinsi," lanjut dia.

Kamaluddin belum bisa mastikan apakah MRT tetap akan digratiskan jika hingga hari ini Pergub tersebut belum keluar. Namun dia optimis payung hukum ini akan segera terbit.

"Kami optimis (terbit hari ini), karena kami mengikuti semua prosesnya kami optimis pergubnya bisa diterbitkan. Tunggu saja pengumuman dari pemerintah," tandas dia.