Liputan6.com, Jakarta Janji calon presiden (capres) Prabowo Subianto untuk menaikkan rasio pajak menjadi 16 persen dinilai membutuhkan waktu yang lama. Setidaknya Indonesia minimal membutuhkan waktu 5 tahun untuk mencapai target tersebut.
Pengamat Perpajakan Yustinus Prastowo mengatakan, kenaikan rasio pajak yang cukup signifikan tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu 1-2 tahun. Sebab, berpotensi mengganggu kestabilan ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
‎"Yang perlu ditanya, dia butuh waktu berapa lama. Kalau dalam waktu 1-2 tahun tidak mungkin karena akan mendistorsi perekonomian," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti dikutip Senin (1/4/2019).
Menurut dia, kenaikan rasio pajak yang tinggi akan berdampak pada sektor swasta sebagai pembayar pajak. Oleh sebab itu, untuk menaikan rasio pajak perlu berhati-hati dan bertahap.
"Itu namanya kan mengekstraksi sumber daya sektor privat untuk diambil publik, ekonominya nanti malah kontraksi. Tapi kalau itu jangka panjang, ya butuh target 5 tahun misalnya. Saya kira dikasih waktu 5 tahun, minimal 5 tahun ya bisa,"Â jelas dia.
Selain itu, lanjut Yustinus, yang paling penting yaitu apa strategi yang disiapkan untuk mencapai kenaikan rasio ini. Sehingga tidak membuat resah para pelaku ekonomi.
‎"Iya, sekarang yang perlu diuji itu strateginya, semua orang bisa bilang ingin menaikkan, tetapi yang penting caranya apakah akan mendistorsi ekonomi atau tidak, itu yang perlu diuji," tandas dia.
Prabowo Janji Naikkan Rasio Pajak Jadi 16 Persen, Ini Caranya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menggelar debat capres 2019 di Hotel Shangri-La Jakarta pada Sabtu malam ini. Debat ini akan mengadu gagasan, visi, dan misi kedua capres Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Debat capres 2019 yang keempat ini mengambil tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.
Dalam debat tersebut, Prabowo menegaskan jika Teknologi Informasi (TI) sangat vital dalam membangun Indonesia. Rasio pajak pun bisa ditingkatkan melalui penggunaan TI.
Baca Juga
"TI adalah vital dan Pemerintahan Prabowo dan Sandiaga akan mengutamakan penggunaan IT ini terutama untuk mencapai transparansi," jelas dia dalam Debat Capres di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Dia juga menilai jika IT bisa sangat efektif antara lain guna mencapai dan meningkatkan kembali rasio pajak.
"Rasio pajak sudah turun di 10 persen akan bisa kembalikan 16 persen dan kemudian banyak uang negara dapat dihemat," tegas dia.
Selanjutnya, kata Prabowo, ini dapat dipakai untuk memperbaiki kesejahteraan aparat pemerintah sehingga meningkatkan kualitas hidup pegawai aparatur pemerintahan.
"Jadi kita gunakan IT sudah keharusan dan harus laksanakan," dia menandaskan.
Â
Advertisement