Sukses

Tahun Politik Tak Berpengaruh ke Harga Energi

Meski dipengaruhi pasar internasional, pemerintah berupaya tetap menjaga keterjangkauan harga energi di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Igansius Jonan menyatakan, tahun politik tidak akan mempengaruhi harga energi. Namun, Pemerintah memastikan untuk terus berupaya membuat harga energi terjangkau bagi masyarakat.

Jonan menyatakan, komoditas energi harganya dipengaruh faktor eksternal di pasar internasional. Oleh sebab itu tidak akan terpengaruh oleh tahun politik yang sedang terjadi saat ini.

"Kalau kita bicara energi, sebenarnya tidak ada hubungannya ini tahun politik atau tidak. Tahun politik atau tidak di semua produk eskstrak hampir tidak ada karena harga komoditas migas dan batu bara mengikuti standar internasional." kata Jonan, di Kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Meski dipengaruhi pasar internasional, pemerintah berupaya tetap menjaga keterjangkauan harga energi di masyarakat. Dia mencontohkan, seperti pemasangan listrik untuk masyarakat tidak mampu, pemerintah membantunya dengan program sambungan listrik gratis.

"Disparitas kemampuan daya beli kita ini bervariasi ada masyarakat anggota masyarakat. Tapi ada juga saudara kita yang daya belinya kurang yang sampai pasang sambungan listrik dengan Rp 550 ribu enggak mampu," tuturnya.

Menurut Jonan, agar harga energi tetap terjangkau, pemerintah membuat pengusaha adil dalam mengambil keuntungan, dengan begitu Pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 ‎benar dilaksanakan, sehingga memberikan kesejahteraan untuk rakyat.

"Satu tantangan yang besar kalau dari produsen ya maunya dijual minimal fair ya untungnya besar, tugas pemerintah sendiri buat bagaimana sumber daya alam ini sesuai pasal 33 digunakan untuk kebutuhan masyarakat sebesar besarnya," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: Tak Perlu Khawatir Soal Pemilu

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil sepanjang 2019. Dia juga meminta semua pihak agar tidak mengkhawatiran pemilu yang akan dilaksanakan pada April mendatang.

"Saya anggap kita sudah lalui pemilu beberapa kali. Jadi saya minta agar pemilu tidak dicemaskan, tapi kita tetap harus waspada terhadap lingkungan global yang cukup nyata. Sehingga kita harus betul fokus memperkuat ekonomi kita," ujar Sri Mulyani di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Sri Mulyani mengatakan, 2019 sudah dibuka dengan komponen pendukung ekonomi yang positif. Beberapa di antaranya inflasi dan neraca pembayaran transaksi perdagangan yang juga positif. 

"Kalau dilihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, kita tentu menjaga agar momentum baik pada 2018 dapat terus terjaga pada 2019, kemarin sudah diawali dengan baik," jelasnya.

Ke depan, Sri Mulyani menambahkan, pemerintah akan terus berhati-hati mengantisipasi segala gejolak yang berasal dari global. Sementara itu, dari dalam negeri pemerintah akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, investasi serta diversifikasi ekspor.

"Tapi kita juga harus berhati-hati melihat kemungkinan global environment melemah. Kalau lingkungan global melemah, kita harus fokus dalam negeri harus tahan dan bahkan diperkuat. Konsumsi dalam negeri harus meningkat, investasi dan belanja juga meningkat dan diversifikasi ekspor, sehingga target pertumbuhan ekonomi tercapai," tandasnya.