Sukses

Dolar AS Melemah, Harga Emas Stabil

Harga emas berjangka cenderung stabil atau tidak berubah seiring laporan ada kemajuan negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

Liputan6.com, New York - Harga emas berjangka cenderung stabil atau tidak berubah seiring laporan ada kemajuan negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

Hal itu mendukung saham dan pelaku pasar jauhi logam mulia, sementara pergerakan indeks dolar AS melemah.

Pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), harga emas kurang 0,1 persen lebih rendah ke posisi USD 1.295,30 per ounce. Sementara itu, harga perak naik 4,1 sen atau 0,3 persen ke posisi USD 15.102 per ounce.

Data laporan tenaga kerja yang menunjukkan gaji sektor swasta naik 129 ribu pada Maret, di bawah perkiraan rata-rata analis sekitar 165 ribu pekerjaan.

Angka tersebut juga di bawah rilis Februari sebesar 197 ribu. Rilis data ekonom itu membayangi pergerakan harga emas.

Meski demikian, investor menanti data tenaga kerja pada Jumat yang dampaknya bebani dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,3 persen. Mata uang AS lebih lemah dapat memberikan peningkatan pada komoditas yang dihargai dalam mata uang dengan membuatnya lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Harga Komoditas Lainnya

Sementara itu, imbal hasil obligasi global kembali naik pada pekan ini. Penurunan imbal hasil obligasi pada 2019 ini karena bank sentral global menjadi lebih dovish sehingga membantu memberikan landasan untuk logam mulia.

"Saya terus berpikir downside bisa terbatas untuk emas terutama karena jatuhnya imbal hasil obligasi global baru-baru ini dan fakta the Federal Reserve menurunkan bias hawkishnya. Meski pun pulih, imbal hasil tetap di posisi terendah baru-baru ini dan menghalangi pemulihan yang tajam. Ini akan membantu untuk meningkatkan daya tarik logam mulia yang tidak menarik,” ujar Analis Forex.com, Fawad Razaqzada, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (4/4/2019).

Ia menambahkan, kesempatan untuk memegang emas relatif turun pada beberapa bulan lalu. Aksi jual yang terjadi pada pekan lalu datang di belakang reli besar yang dimulai pada Agustus. "Koreksi selalu diperlukan untuk mendorong perburuan murah dalam emas," tutur dia.

Adapun perdagangan logam lainnya antara lain, harga palladium untuk Juni turun USD 22,20 atau 1,4 persen ke posisi USD 1.378,10 per ounce.

Harga platinum naik 2,5 persen ke posisi USD 874,20 per ounce. Harga tembaga menguat 4,3 sen atau 1,5 persen menjadi USD 2.9485 per pound.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: