Liputan6.com, Jakarta - Hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sudah dalam tahap pengumuman. Tes tahap awal ini melibatkan calon peserta dari bidang pendidikan, tenaga kesehatan, dan pertanian.Â
Hingga Kamis (4/4/2019) siang ini, ada 307 instansi yang datanya selesai diolah Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan siap mengumumkan hasil. Bagaimana cara mengeceknya?Â
Â
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kepala Biro Humas BKN M. Ridwan, peserta bisa menunggu pengumuman PPPK resmi dari pemerintah daerah. Alternatif lain adalah langsung mengecek akun SSCASN mereka, syaratnya instansi yang mereka tuju sudah mengklik digital signature (DS).Â
"Kalau sudah klik DS mereka bisa men-download, bisa mengumumkan ala mereka sendiri, tetapi sekaligus teman-teman yang mendaftar di daerah tersebut itu sudah bisa melihat hasilnya dengan login di SSCASN," jelas Ridwan kepada Liputan6.com.
Sampai berita ini ditulis, terdapat 54 dari 307 instansi sudah mengklik DS. Para pesertanya pun bisa langsung melihat sendiri di akun mereka masing-masing.Â
Pihak BKN pun percaya pada minggu ini pengumuman hasil PPPK untuk semua instansi sudah bisa terlaksana. Ridwan memastikan BKN tengah bekerja keras agar proses makin cepat.
"Mudah-mudahan. Ini tinggal 11 lagi kok. Kemarin saja Pak Kepala menandatangan 120-an,"Â pungkasnya.
Menteri PANRB: Rekrutmen PPPK Akan Dibuka Tiap Tahun
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin memastikan, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan dilaksanakan setiap tahun.
"Pasti tiap tahun (ada), karena penarikan Aparatur Sipil Negara (ASN) akan setiap tahun," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di kantornya, Jakarta, ditulis Sabtu (2/3/2019).
Adapun pada 2019 ini, pemerintah berencana membuka dua tahap sistem seleksi PPPK untuk sekitar 150 ribu formasi. Dalam perekrutan Tahap I yang diadakan untuk formasi tenaga guru, kesehatan, dan penyuluh pertanian, tercatat ada sebanyak 73.158 peserta yang berhak mengikuti seleksi kompetensi.Â
Berkaca dari pengalaman itu, Syafruddin mengatakan, minat tenaga honorer untuk mengikuti tes terpantau tinggi sekali. Namun, ia mencermati kebutuhan tiap Kementerian/Lembaga yang harus membayar gaji tenaga PPPK terpilih.
"Cuman memang pemerintah pusat, daerah dan Kementerian Keuangan tentu mempertimbangkan masalah keuangan. Jadi untuk rekrutmen tahun ini juga penggajiannya akan simultan antar Pemda, APBN dan APBD. Itu skema gajinya harus dipertimbangkan," imbuhnya.
Dia juga turut berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang hendak mengikuti seleksi menjadi ASN untuk menunjukan keseriusannya dalam membangun negara.
"Bukan saatnya lagi kita berpangku tangan, mari berjuang. Oleh karena itu saya mengajak kepada semua anak bangsa, khususnya profesional, untuk ikut bersama-sama membangun bangsa ini sebagai asn, PNS dan PPPK," ungkap dia.
"Begitu juga dengan kawan-kawan di luar, kita ini dibesarkan dan dilahirkan dari Tanah Air Indonesia. Saya mengajak untuk mengabdi dan memberi warna kepada bangsa, sehingga bangsa dihargai oleh negara lain," tambahnya.
Advertisement