Liputan6.com, Jakarta - Resume yang lengkap, surat lamaran yang konstruktif, dan sesi wawancara yang komunikatif, akhirnya membuat perusahaan tertarik untuk menjadikan Anda karyawan mereka.
Tak butuh waktu lama, selang seminggu pasca wawancara, Anda pun dipanggil untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni penawaran kerja dan negosiasi gaji. Tahap ini menjadi penting, terutama bagi Anda yang baru pertama kali memasuki dunia kerja.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai calon karyawan yang baru lulus kuliah, tentu belum memiliki pengalaman kerja yang mumpuni sebagaimana pekerja berpengalaman. Tak heran bila calon karyawan fresh graduate ini kerap kebingungan kala harus menentukan gaji yang sesuai.
Pihak perusahaan biasanya sudah menentukan besaran upah bagi karyawan yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Meski demikian, Anda pun juga berhak untuk mengutarakan ekspektasi gaji, terutama jika bidang pekerjaan yang dilamar memiliki kompleksitas, seperti IT Engineer misalnya dan lainnya.
Nah, tak perlu bingung lagi, berikut cara negosiasi gaji pada pekerjaan pertamamu, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Ketahui Kisaran Gaji Ideal untuk Bidang Pekerjaan yang Dilamar
Cara pertama agar bisa bernegosiasi soal gaji pada pekerjaan pertamamu, adalah memahami terlebih dahulu bidang pekerjaan yang dilamar, baik dari segi beban kerja dan kisaran gaji ideal untuk pekerjaan tersebut.
Terkadang perusahaan bisa sedikit ‘nakal’ dengan menawarkan gaji di bawah rata-rata, dengan asumsi Anda adalah seorang lulusan baru yang nihil pengalaman. Sebelum menentukan ekspektasi gaji, cari tahu terlebih dahulu berapa idealnya gaji untuk bidang pekerjaan tersebut.
Kamu bisa mencari tahu dari internet atau bertanya pada kerabat maupun teman yang telah bekerja di bidang yang sama. Sebagi contoh, gaji sebagai SEO specialist berada di kisaran Rp5-Rp5,5 juta rupiah untuk entry-level, hingga sekitar Rp15 juta per bulan bagi yang sudah berpengalaman.
Oleh karena itu, jangan ragu lagi untuk menyebut nominal tersebut saat ditanyai ekspektasi gaji oleh HRD. Namun, jika kamu sudah pernah bekerja freelance sebagai SEO specilist, artinya kamu sudah berpengalaman, jadi bisa sebutkan gaji yang lebih besar dari entry-level.
2. ‘Sombongkan’ Skill dan Pencapaian yang Pernah Anda Dapat
Maksud dari sombongkan di sini tentunya dalam hal yang positif, yakni mengutarakan segala kemampuan dan pencapaian yang pernah Anda peroleh selama mengenyam bangku perkuliahan.
Ini penting karena sebagai seorang lulusan baru, ilmu dan pencapaian akademik adalah nilai jual tertinggi. Sebab belum adanya pengalaman profesional.
Ceritakan jika Anda lulus dengan predikat cum laude sehingga untuk urusan ilmu dan kemampuan hampir tidak perlu diragukan lagi. Sampaikan juga jika semasa kuliah, Anda aktif berorganisasi sehingga sudah terbiasa untuk bekerja secara tim.
3. Percaya Dirilah, Jangan Gugup
Namanya baru pertama kali melamar kerja, pastinya ada rasa gugup dan bimbang manakala ditanyai soal ekspektasi gaji. Hal ini wajar-wajar saja, asal jangan sepanjang wawancara Anda terus menerus gugup.
Sampaikan dengan penuh percaya diri jika Anda menginginkan gaji dengan nominal tersebut. Percaya diri juga jadi salah satu kunci yang dilihat oleh HRD dan menunjukkan kalau Anda memang benar-benar yakin dengan kemampuan yang dimiliki.
Advertisement
4. Jangan Langsung Menyebut Nominal Gaji
Tips negosiasi gaji untuk fresh graduate yang juga layak untuk diterapkan adalah jangan langsung menyebut nominal saat ditanya ekspektasi gaji. Alangkah baiknya jika mengatakan kepada pewawancara, “berapa idealnya gaji yang diberikan untuk posisi pekerjaan ini menurut aturan perusahaan?”
Setelah pewawancara menyebut angka, barulah Anda bisa berargumen dengan mengutarakan ekpektasi gaji berdasarkan nominal ideal yang didapat untuk posisi tersebut. Sehingga ada tawar menawar yang terkesan lebih sopan.
Tetap Menerima, Hitung-Hitung Mencari Pengalaman
Jika pada akhirnya pihak perusahaan tetap bersikukuh dengan nominal gaji yang disampaikan, maka sebagai seorang fresh graduate yang sedang mencari pengalaman dan jam terbang yang masih minim, tidak ada salahnya untuk Anda mengalah dan tetap menerima pekerjaan tersebut.
Namun, Anda juga bisa menanyakan kemungkinan adanya kenaikan gaji setelah jangka waktu tertentu, misalnya setelah lulus masa percobaan, atau pasca Anda diangkat menjadi karyawan tetap. Selain itu, pastikan juga mengenai benefit yang akan didapatkan, seperti asuransi, uang transportasi, dan lain-lain.
Dengan begitu, Anda masih bisa memiliki kesempatan luas di masa mendatang sembari meningkatkan skill dan pengalaman kerja. Ambil ilmunya dan hitung-hitung untuk mencari pengalaman kerja.