Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau kemajuan rekonstruksi rumah di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu ini. Kecamatan ini menjadi kawasan yang terdampak katagori berat akibat gempa mengguncang Lombok beberapa waktu lalu.
Dalam lawatan ini, Wapres JK secara langsung turun tangan melihat bagaimana perkembangan progres pembangunan rumah di kabupaten ini. Di dampingi beberapa Pejabat dari Sekretariat Wakil Presiden, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat, Wapres JK diberikan penjelasan mengenai pembangunan tersebut.
Secara fisik hampir seluruh bangunan sudah dalam tahap selesai. Hanya saja ada beberapa yang masih harus dikerjakan kembali seperti misalnya pengecatan, hingga pemasangan atap, dan keramik.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai informasi, pemerima manfaat rekontruksi pembanguan yang diterima di daerah ini mencapai 400 kartu keluarga (KK) yang sudah dibentuk kelompok masyarakat (Pokmas). Di mana, dari jumlah tersebut rumah tahan gempa dengan metode Risha sebanyak 66 KK, Konvesional 319 KK, dan Risba 16 KK.
Sementara, rumah yang sudah selesai sebanyak 105 unit dengan rincian Risha 45 unit, Konvensional 60 unit, Risba 0. Sedangkan rumah yang sedang berproses sebanyak 20 unit Risha, 25 unit Konvensional, dan dan 16 unit Risba
"Ini tentu apa yang diberikan agar dipelihara dengan baik. Disyukuri, dipelihara degan baik, dan tentu didoakan kepada semua yang membantu ya, itu semuanya insya Allah, akan selesai semua pada waktunya. bagus sekali," ujarnya kepada seluruh masyarakat pada Sabtu (6/4/2019).
Wapres JK mengatakan, pemerintah sendiri selalu memperhatikan apa yang terhadi kepada masyarakat. Termasuk adanya bencana yang menimpa Lombok.
"Karena itu kita pemerintah akan slelau membantu apabila ada musibah, tentu kita berdoa janga sampai ada musibah tapi kalau terjadi maka pemerintah, baik pusat, daerah, TNK, PU dan sebagiannya dan relawan-relawan itu selalu siap sedia untuk mmebantu masyarakat," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya Pemulihan Korban Gempa Lombok Ala Unsoed
Sebelumnya, salah satu fase terberat dalam penanganan paskabencana adalah pemulihan kondisi psikis korban bencana atau trauma healing. Mereka kehilangan harta benda, keluarga dan bahkan mata pencaharian.
Bencana meluluhlantakkan kampung sekaligus mental korban bencana. Karenanya, salah satu yang menjadi fokus penanganan paskabencana adalah kondisi psikologis warganya. Beragam upaya trauma healing dilakukan baik oleh pemerintah maupun lembaga nirlaba. Namun, apa yang dilakukan oleh Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto ini nampaknya patut ditiru sebagai salah satu terbosan program pemulihan paskabencana.
BACA JUGA
Mereka berupaya memulihkan kondisi psikologis masyarakat korban gempa dengan kegiatan produktif. Masyarakat diajak untuk bangkit dari keterpurukan melalui alih teknologi pertanian.
Koordinator Sistem Informasi Unsoed, Alief Einstein mengemukakan, salah satu metode pemulihan paling efektif bagi korban bencana adalah kembali bergulirnya aktifitas sehari-hari masyarakat. Kegiatan produktif itu akan mempercepat penyembuhan trauma paskabencana.
"Bagi saudara-saudara kita yang terkena bencana, trauma healing yang efektif salah satunya adalah kembali berlangsungnya mata pencaharian masyarakat," ucap dia, Sabtu, 29 Maret 2019.
Kegiatan produktif itu perlahan akan memupus kekhawatiran korban bencana mengenai masa depan mereka akibat bencana. Kembalinya kegiatan produktif harian pertanian membuat masyarakat cepat melupakan luka mendalam akibat gempa Lombok.
Advertisement