Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya mundur dari jadwal semula pada 13 April menjadi 20 April 2019. Sebelumnya sempat ramai di media sosial yang menyebut jika perayaan HUT BUMN menjadi ajang kampanye terselubung, karena bersamaan dengan kampanye Akbar Capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Sebelumnya sudah kita jadwal karena memang tanggal 13 itu hari kita. HUT kita pas tanggal 13, di daerah-daerah lain kita bikin tanggal lain. Tapi persisnya di kantor kita, di depan Monas, tadinya sudahlah biarin itu kan tempat kita. Tapi kelihatannya sulit karena besar sekali acara mereka. Jadi akhirnya kita putuskan ya sudah mundur tanggal 20," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Menteri Rini tidak terima jika perayaan HUT BUMN dituding sebagai kampanye terselubung. "Nah itu saya gak ngerti, kenapa (dianggap kampanye terselubung)? Gak ada. Saya gak ada. Kita seperti gini, maaf ya, sorry ini enggak kampanye terselubung," ujarnya.
Meski dia mengakui jika semua capaian positif BUMNimbas dari kepemimpinan Jokowi, namun dia memastikan tetap menjunjung profesionalitas dan transparansi.
"Kita didorong profesional, saya ditekan pokoknya profesional, transparan, kamu harus dorong BUMN harus kuat, harus lincah, itu karena kepemimpinan kita," lanjut Rini.
Menteri Rini mengungkapkan bahkan kalau ada warga yang berfoto bersamanya dilarang berpose yang menunjukkan ciri khas kampanye.
"Nah saya terus terang kalau bertemu, tolong ya doain dong buat bos saya, doain buat saya supaya kita maju terus. Kan boleh dong masa itu kampanye. Malahan kalau orang foto ada yang macam-macam, gini lho, aku jangan loh gini (pose angka satu) nanti disangkain aku kampanye," ujarnya.
Â
Perayaan Meriah
Menteri Rini juga mengakui jika banyak protes yang menyebutkan perayaan HUT BUMN selalu meriah. Padahal hal tersebut dikatakan merupakan salah satu cerminan sinergi antar BUMN.
"Semua orang juga mengatakan kenapa acara BUMN sekarang meriah betul? Ya memang meriah kenapa? Karena kita menekankan betul sinergi BUMN betul-betul jalan. Makanya saya bilang ultah ini harus dirasakan keluarga BUMN," tegasnya.
"Keuntungan kita tadinya target akhir 2018 itu Rp 180 triliun, akhir 2018 sekarang setelah ada audit BPK di atas Rp 200 triliun. Jadi tentunya gak fair dong kita sudah kerja keras jadi boleh senang-senang," dia menandaskan
Advertisement
Menteri Rini: HUT BUMN Bukan Kampanye Terselubung
Media Sosial sedang ramai isu tentang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT)Â BUMNÂ yang menjadi ajang kampanye terselubung. Penilaian warganet ini karena perayaan HUT tersebut, jatuh di hari yang sama dengan kampanye akbar Jokowi-Maruf pada 13 April di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Menteri BUMN Rini Soemarno langsung membantah hal ini. Dia menegaskan perayaan ultah BUMN sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Bahkan rangkaian acaranya sudah dimulai di beberapa kota di Tanah Air.
"HUT BUMN yang ke-21 jatuh tanggal 13 (April). Jadi dari awal kita sudah bikin jadwal. Kita bikin acara ultah diman-mana, BUMN kan di seluruh Indonesia, minggu lalu di Sidoarjo Jawa Timur. Minggu sebelumnya di Medan," kata Menteri Rini di Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
Dia menjelaskan, jika rencana perayaan di Jakarta yang semula dijadwalkan pada tanggal 13 April merupakan puncak acara HUT Kementerian BUMN.
"Puncaknya kita ingin pas ultahnya yaitu tanggal 13, karena itu kepentingan BUMN, kita inginnya bikin di monas ramai-ramai," tegas Rini.
Selain itu, kata Rini, Monas dipilih sebagai lokasi HUT karena berdekatan dengan lokasi gedung baru salah satu BUMN yang akan dibangun yaitu DanaReksa.
"Karena kita juga sebelahnya BUMN ada gedung Danareksa, kita mau groundbreaking jadi pas tanggal 13. Kita sudah siapin semua," dia menuturkan.
Mekanismenya, menurut Rini, seluruh karyawan yang ingin ikut berpartisipasi diharuskan melakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui aplikasi LinkAja. Sebab di hari tersebut juga sekaligus merupakan peluncuran aplikasi tersebut.
"Programnya itu seluruh karyawan BUMN kalau mau ikut acara itu harus mendaftarkan diri melalui LinkAja, karena kita pada saat yang sama juga festival LinkAja. Eh ternyata di GBK, ada kampanye," tegas dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com