Sukses

BRI Dukung BEI Capai Target Perusahaan yang Lakukan IPO

Kejar target perusahaan IPO, BEI sosialisasi ke debitur BRI.

Liputan6.com, Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) beserta perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Workshop Go Public Bersama BRI Group: “Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan Perusahaan Melalui IPO Saham”, di Main Hall Gedung BEI, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019). Kegiatan ini bertujuan mendukung perusahaan di Indonesia untuk lebih maju dengan cara pendanaan, baik pendanaan perbankan maupun pasar modal.

Direktur Ritel dan Menengah Bank BRI, Supari, mengatakan bahwa kegiatan workshop tersebut juga bertujuan untuk mendukung program BEI dalam meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di lantai bursa. Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menargetkan jumlah perusahaan yang melakukan Penawaran Umun Perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 75 perusahaan pada 2019.

“Dengan adanya acara ini, kami harap dapat meningkatkan awareness mengenai manfaat Go Public, khususnya bagi debitur yang belum Go Public. Disamping itu, Bank BRI berupaya untuk memberikan added value terkait pelayanan pasar modal yang dapat diberikan BRI Group kepada nasabah melalui kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI),” ucapnya.

Pihak manajemen BEI pun mengapresiasi penyelenggaraan Workshop Go Public Bersama BRI Group tersebut.

"Kami kemas one-on-one meeting, untuk memberikan layanan yang lebih private ke bapak ibu sekalian. Kami ada 36 Go Public workshop. Terima kasih bank BRI bersedia memfasilitasi ini," ujar Direktur Penilaian BEI, I Nyoman Gede Yetna.

Sebagai informasi, dari tujuh perusahaan anak yang dimiliki Bank BRI, BRI Syariah telah melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Mei 2018. Terbukti, kinerja BRI Syariah semakin meningkat setelah IPO. Berdasarkan laporan keuangan per 2018, BRI Syariah berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 106,6 miliar, naik dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp 101 miliar. Sementara itu, untuk aset tumbuh sebesar 20,20 persen menjadi Rp 37,91 di triliun pada akhir 2018.

 

 

(*)

 

 

Video Terkini