Sukses

PLN Pastikan Tangerang Tak Mati Lampu Selama Pilpres

PLN telah memutuskan 17 Maret sampai 24 Mei 2019 merupakan masa siaga pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten menjamin pasokan listrik di Kota Tangerang selama masa tenggang Pemilu 2019, akan aman tanpa adanya mati lampu.

General Manager PLN UID Banten, Doddy B Pangaribuan mengatakan, pihaknya telah memutuskan 17 Maret sampai 24 Mei 2019 merupakan masa siaga pemilu. Menurutnya, pada tanggal tersebut tidak ada proyek atau pekerjaan peremajaan unit listrik yang dikhawatirkan dapat menyebabkan padam listrik.

"Ada beberapa persiapan yang kami lakukan, seperti melakukan pemeliharaan instalasi gardu-gardu yang memasok listrik di lokasi utama Pemilu, melakukan gelar pasukan untuk memastikan pasukan beserta kelengkapan alat siap digunakan dan dalam keadaan baik," jelas Doddy, Kamis (11/4/2019).

Ada pun beberapa langkah lainnya yakni mensimulasi pasokan untuk memastikan ketika pelaksaan Pemilu 2019, pasokan listrik berjalan baik sesuai perencanaan. Untuk wilayah Provinsi Banten pihaknya mensiagakan 930 petugas di 18 lokasi utama dengan 262 kelurahan, 154 kecamatan dan 33.420 TPS.

"Ditambah lagi personel yang menjaga keandalan kebangkitan jadi total ada tiga ribu personel yang kami siapkan di regional Banten," tuturnya.

Dia menambahkan daya mampu pasokan listrik di wilayah Provinsi Banten disuplai dari enam Sub Sistem yang menghasilkan daya mencapai 5.098 megawatt. Beban puncak sebesar 3.467 megawatt dan didistribusikan melalui 40 gardu induk 150/220 kV.

"Sehingga masih ada cadangan kita sebesar 1.500 hingga 1.600 megawatt," kata Doddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Cara PLN Amankan Obyek Vital Kabel Listrik Bawah Laut Jelang Pilpres

PLN Unit Induk Transmisi Jawa bagian Timur dan Bali menerapkan strategi untuk mengamankan obyek vital nasional kabel bawah laut di Selat Bali. Pengamanan dilakukan menjelang momen krusial Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden (Pilpres) dan Pileg pada 17 April. 
 
Langkah yang diambil untuk mengamankan pasokan listrik di Bali, aparat keamanan melakukan simulasi pengamanan situasi tanggap darurat kabel bawah laut 150.000 Volt Jawa Bali di Selat Bali.
 
Kabel bawah laut ini memasok 50 persen kebutuhan listrik di seluruh Pulau Bali. Sebab itu, kabel bawah laut ini merupakan salah obyek vital nasional yang ada di Banyuwangi.
 
“Simulasi ini penting dilakukan untuk memastikan pasokan listrik ke Bali aman. Hampir 50 persen listrik di Bali dipasok dari Jawa dengan kabel ini. Untuk memastikan bahwa kita siap untuk mengamankan pasokan listrik di Jawa Timur dan Bali,” kata General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa bagian Timur dan Bali, Suroso di Banyuwangi, Rabu (10/4/2019)  
 
 
3 dari 3 halaman

Kebutuhan Listrik

Kebutuhan listrik di Bali saat ini mencapai sebesar 950 megawatt (Mw). Kabel listrik bawah laut dari Jawa memasok listrik sekitar 400 Mw. Angka ini sudah mendekati setengah dari kebutuhan listrik Pulau Dewata. 

Simulasi ini, menurut dia, juga dilakukan menjelang momen penting dan krusial yakni pemilu Presiden dan Pileg 2019. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan Pemilu tidak ada masalah terkait pasokan listrik.  

Pelaksanaan simulasi ikut menjadi bagian dari sinergi antara PLN dan instansi terkait seperti TNI AL, ASDP, Polairud, Pelindo dan instansi terkait yang lain. 

“Sehingga jika ada indikasi yang berpotensi mengganggu kabel laut bisa diamankan dengan segera. Itu yang disasar dalam latihan tanggap darurat ini,” katanya ditemui usai pelaksanaan simulasi.