Sukses

Indonesia Masih Jadi Tujuan Utama Investasi Dibanding Negara Berkembang Lain

Apabila dibandingkan dengan negara berkembang lain, Indonesia masih unggul terhadap tingkat kepercayaan investasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Panel Ahli Katadata Insight Center, Wahyu Prasetyawan mengatakan bahwa tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia saat ini semakin membaik. Hal ini tercermin dari posisi Indeks Keperayaan Investor pada Pemerintah (IKIP) Kuartal I 2019 berada di level 172,1.

"Di pasar keuangan internasional itu dia punya kepercayaan bahwa Indonesia masih menjadi tempat yang aman untuk berinvestasi," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Wahyu mengatakan apabila dibandingkan dengan negara emerging market lainnya, Indonesia juga masih unggul terhadap tingkat kepercayaan investasinya.

"Indonesia dengan negara-negara sejenis kaya Brazil, Turki, Indonesia itu sekarang jadi tempat yang menarik kalau menurut saya," katanya.

Namun demikian, di tengah situasi politik saat ini dirinya berharap agar pesta demokrasi yang akan segera berlangsung pada 17 April 2019 mendatang dapat berjalan aman dan baik. Sebab, keberlangsungan ini pun akan semakin menjadi ketertarikan investor asing.

"Apalagi kalau kita bisa selesaikan hajatan politik ini tidak ada ribut-ribut artinya orang kan melihat Indonesia bisa baik, politikal kompetisi degan baik akan dapat keredit yang baik dari investor. Karena investor kan tanam uang ya, mereka tidak mau tanam uang yang banyak kerusuhan gampangnya begitu kira-kira," pungkasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kepercayaan Investor ke Pemerintah Membaik

Katadata Insight Center (KCI) merilis Indeks Kepercayaan Investorterhadap Pemerintah (IKIP) di Kuartal I 2019. Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 255 investor yang mengelola dana lebih dari Rp 700 triliun, menunjukan bahwa investor menyakini kinerja pemerintah pada Kuartal I 2019 menunjukan perbaikan dibandingkan Kuartal IV 2018 lalu.

Panel Ahli Katadata Insight Center, Wahyu Prasetyawan mengatakan, posisi indeks keperayaan investor pada kuartal pertama berada di level 172,1. Angka ini meningkat dibandingkan kuartal IV 2018 yang berada di level 156,2.

"Angka di atas 100 persen menggambarkan mayoritas investor di pasar finansial memberikan penilaian yang baik terhadap kinerja pemerintah saat ini," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (11/4/2019). 

Wahyu menjelaskan, untuk mengukur penilaian investor terhadap kinerja pemerintah pihaknya menggunakan 5 komponen. Yaitu pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, suasana aman dan tenteram, stabilitas harga barang dan jasa, penyediaan infrastuktur, serta kepastian hukum dan keadilan.

Hasilnya, dari kelima komponen penyusunan IKIP mengalami kenaikan dan berada di level yang relatif tinggi. "Semua kenaikan itu terjadi untuk semua komponen pembentuk indeks. Kenaikannya jadi rata gitu tidak ada yang paling tinggi, khususnya dalam menyediakan infrastruktur," imbuhnya.

Parameter ini bisa dilihat dari komponen indeks menyangkut penyediaan dan perawatan infrastuktur yang meningkat menjadi 184,7 dari 173,8. Selain infrastruktur, kemampuan pemerintah yang lebih baik dalam menciptakan suasana aman dan tenteram juga mendapatkan apresiasi dari investor.

"Itu tercermin dari peningkatan kompenan indeks mengenai penciptaan suasana aman dan tenteram yang meningkat menjadi 182,7 dari sebelumnya 166,9," katanya.

Meski demikian, dalam hal kepastian hukum dan rasa keadilan dinilai investor masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi pemerintah Indonesia saat ini. Di antara 5 komponen IKIP, investor memberi nilai terendah bagi pemerintah pada sektor tersebut.

3 dari 3 halaman

Indikator Makro Ekonomi

Sementara itu, Panel Ahli Katadata Insight Center lainnya Damhuri Nasution, menambahkan bahwa kenaikan kepercayaan investor terhadap kinerja pemerintah tersebut sejalan dengan penilaian positif investor terhadap sejumlah indikator makro ekonomi. Penilaian positif investor tersebut terlihat dari kinerja pemerintah dalam mengendalikan laju inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Sebanyak 62 persen investor memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik pada triwulan pertama 2019,” ujar Damhuri.

Selain itu, laju inflasi dinilai sedang oleh 48 persen investor dan 42 persen investor lain malah menganggap laju inflasi saat ini cukup rendah. Dari sisi suku bunga, menurut Damhuri, separuh investor sepakat suku bunga Indonesia saat ini berada pada kondisi sedang, tidak terlalu rendah tetapi juga tidak tinggi.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika saat ini pun sudah sesuai dengan nilai fundamental menurut 45 persen investor.

“Angka ini 12 persen lebih besar dibanding kuartal sebelumnya.” pungkasnya.