Sukses

Harga Bawang Masih Melambung, Ini Curhat Pedagang

Bawang merah dan bawang putih yang biasanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram (kg) sekarang melambung ke harga Rp 50 ribu per kg.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bawang di pasar tradisional masih di atas harga normal. Bawang merah dan bawang putih yang biasanya di kisaran Rp 30 ribu per kilogram (kg) sekarang melambung ke harga Rp 50 ribu per kg.

"Bawang merah dan putih Rp 50 ribu per kg. Kalo bawang putih banci Rp 40 ribu per kg , kalau kating Rp 50 ribu per kg. Ini dari sana, dari pusatnya, pasokan kurang," jelas Mulyono (56) kepada Liputan6.com di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat (12/4/2019).

Saat ditanya apa penyebabnya, Mulyono belum mendapat kabar pasti, hanya saja ia menduga kenaikan harga bawang ini terkait Pemilu. "Mungkin mau pemilu ini," ucapnya.

Sementara itu, harga sayuran terpantau masih normal, yaitu wortel seharga Rp 12 ribu per kg, timun Rp 8 ribu per kg, dan kacang panjang di kisaran Rp 15 ribu per kg. Harga cabai merah, rawit, dan hijau juga stabil yakni Rp 30 ribu per kg.

Hal senada disampaikan Slamet (45). Di tempatnya harga sayuran dan cabai masih stabil, kecuali bawang merah dan putih di kisaran harga Rp 55 ribu per kg.

Ia juga mengaku tak tahu penyebab harga melonjak, namun ia memperkirakan lonjakan harga bawang, yang notabene impor, tidak terlepas dari pemilu.

Meski demikian Mulyono dan Slamet tak ada penurunan pembeli."Kalau orang mahal, biasanya 10 (kg), jadi 5 (kg), begitu. Kita mahal, murah, ada terus (pembelinya), walau enggak banyak," ujar Slamet.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mendag Pastikan Persediaan Bawang Putih Cukup

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, persediaan bawang putih mencukupi kebutuhan hingga beberapa waktu ke depan sehingga tidak perlu mengimpor dari berbagai negara penghasil bawang putih.

"Impor juga belum mau berjalan bagaimana, persediaan bawang putih cukup banyak di gudang," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa (9/4/2019).

Pihaknya juga sudah memeriksa sejumlah gudang milik importir dan menginstruksikan persediaan bawang putih tersebut untuk segera didistribusikan ke seluruh pasar di Indonesia. Jika tidak dilakukan, akan disegel karena bisa dituduh sebagai aksi penimbunan.

Bahkan, pihaknya tidak main-main dengan para importir yang tidak segera mendistribusikan barang khususnya bawang putih seperti dengan cara melakukan penyegelan gudang-gudang penyimpanan komoditas tersebut.

Dia mengatakan, persediaan bawang di gudang importir cukup bahkan lebih dari cukup sehingga saat ini tinggal menunggu kelengkapan administrasinya agar persediaan bawang putih itu segera didistribusikan dan Kemendag tidak akan melakukan impor.

"Persediaan tidak terlalu banyak tetapi lebih dari cukup untuk memasok seluruh pasar tradisional di Indonesia khususnya yang persediaannya terbatas," tambahnya.

Enggartiasto mengatakan, bagi importir yang sudah memenuhi persyaratan menanam lima persen sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI dan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), baru pihaknya akan memberikan izin sehingga setiap importir diwajibkan menanam produk hortikultura khususnya bawang putih sebanyak lima persen dari jumlah kuota impor.

Langkah ini bertujuan agar petani dan masyarakat terbantu serta pengusaha swasta mendapatkan keuntungan yang wajar. Sesuai dengan aturan, importir juga wajib menanam di Indonesia sebagai persyaratan agar bisa melakukan impor.

3 dari 3 halaman

Pemerintah Pakai Stok Bawang Putih Importir buat Stabilkan Harga

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan bawang putih jelang momen Ramadhan akan stabil. Hal ini ditunjang andil dari importir yang mengeluarkan stok bawang putih ke pasar nasional sebelum melakukan realisasi impor.

"Insya Allah harga untuk bawang putih tidak masalah. Ini stok dari importir yang dapat impor. Jadi ada beberapa importir yang masih punya stok," ucap Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Mohammad Ismail Wahab, Jumat (5/4/2019). 

Dia menyebutkan, ada enam importir yang kini memasok bawang putih sebanyak 90 ribu ton untuk kebutuhan pasar dalam negeri selama April 2019. Jumlah itu dinilainya mampu memenuhi kebutuhan konsumsi bawang putih secara nasional yang sekitar 40 ribu ton dalam satu bulan.

Menurut perkiraannya, harga bawang putih sebelum Ramadan ini bisa turun hingga kisaran Rp 26 ribu per kg. "Sekarang kan sudah turun harganya, sudah Rp 26-28 ribu, dari harga Rp 28-29 ribu di tingkat pedagang grosir," lanjut dia.

Adapun pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan impor bawang putih sebesar 100 ribu ton guna menjaga stabilitas harga dan pasokan sebelum menyentuh bulan Ramadhan.

Namun begitu, Mohammad Ismail Wahab menambahkan, Kementerian Perdagangan saat ini belum menerbitkan perizinan impor bawang putih. Padahal, ia menyatakan, Kementan sudah mengirimkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada Kementerian Perdagangan.

Bila RIPH telah rampung diproses, ia mengatakan, akan ada sekitat 15 importir yang siap menambah pasokan stok bawang putih di Tanah Air.

"Total kita lagi proses verifikasi sekitar 20 importir. Kalau sudah selesai, maka bisa kita perkirakan ada sekitar 15 importir yang siap memenuhi pasokan," pungkas dia.