Sukses

Ini Pertanyaan yang Beri Tanda Pegawai Ingin Resign

Pertanyaan tersebut adalah cara terselubung mengetahui tingkat engagement (ketertarikan) pegawai, yang merupakan bagian dari loyalitas.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei menemukan ada sebuah pertanyaan yang menunjukan pegawai sudah berniat resign. Bahkan, tanda pegawai akan hengkang dari perusahaan muncul bisa dari sembilan bulan sebelum mereka keluar.

Survei dilaksanakan oleh Peakon, platform yang menyajikan data kepegawaian. Penelitian ini mengambil data dari 33 juta pegawai dari 125 negara, termasuk 36 ribu yang ingin resign.

Dikutip dari The Ladders, Senin (15/4/2019), inilah pertanyaan yang memberi tanda pegawai akan resign: "Seberapa mungkin Anda akan merekomendasikan perusahaan tempat Anda bekerja ke orang lain?"

Pertanyaan tersebut adalah cara terselubung mengetahui tingkat engagement (ketertarikan) pegawai, yang merupakan bagian dari loyalitas. Makin rendah tingkat engagement, maka semakin dekat pegawai menuju pintu keluar.

"Ketika skor engagement mulai jatuh, para pegawai mulai berisiko hengkang," jelas Peakon yang menyebut tingkat engagement itulah yang bisa jatuh sembilan bulan sebelum pegawai resign. Pada saat yang sama, tingkat loyalitas ikut tergerus.

Faktor-faktor terkait engagament di tempat kerja adalah sense of accomplishment (rasa pencapaian), kebutuhan dihargai berkat pekerjaan mereka, kebutuhan membahas gaji secara terbuka dengan manajer, dan jalan menuju perkembangan karier.

Peakon menyebut kepemimpinan menjadi sumber masalah yang mengakibatkan pegawai resign. Alhasil, The Ladders menekankan penelitian itu bukti dari ungkapan "pegawai keluar dari bos mereka, bukan dari perusahaan mereka."

2 dari 6 halaman

7 Tips Menulis Surat Resign Tanpa Menyakiti Bos

Apakah Anda sedang berniat untuk pindah kerja ke kantor baru? Anda tentu harus mempersiapkan surat pengunduran diri sejak awal.

Mengundurkan diri dari perusahaan dan mencari pekerjaan yang baru merupakan keputusan yang penting dan harus dilakukan dengan baik.

Meski Anda telah menyampaikan niat untuk mengundurkan diri kepada atasan secara langsung, tapi surat pengunduran diri inilah yang akan menjadi pemberitahuan formal Anda kepada pihak perusahaan. 

Penting untuk membuat surat ini sebaik mungkin dengan cara yang profesional, agar pihak perusahaan menerimanya sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Surat pengunduran diri yang tepat juga akan membantu Anda menjaga hubungan baik dengan perusahaan, meskipun Anda akan segera keluar dan meninggalkan perusahaan.

Bagaimanapun juga, Anda tentu tidak ingin meninggalkan kesan buruk bagi atasan dan juga pihak perusahaan, bukan? Lalu, bagaimana cara membuat surat pengunduran diri yang baik?

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut cara menulis resign kerja yang bisa Anda jadikan panduannya.

3 dari 6 halaman

1. Tulis Tujuan dan Isi Surat dengan Jelas

Pastikan Anda membuat surat penguduran diri yang tepat dan profesional, di mana surat ini memuat tujuan dan isi yang sangat jelas. Tanggal pengunduran diri merupakan salah satu hal yang tidak bisa Anda lupakan, sebab hal ini akan sangat penting di dalam surat pengunduran diri.

Sampaikan dengan jelas kepada atasan tanggal berapa Anda mulai tidak lagi masuk dan bekerja di dalam perusahaan. Tuliskan juga jabatan terakhir atau posisi yang akan Anda tinggalkan di perusahan, sehingga atasan memahami hal ini dengan jelas.

Siapkan dan sampaikan surat lamaran Anda setidaknya 2 pekan sebelum waktu efektif penguduran diri Anda tiba, agar pihak perusahaan bisa mempersiapkan orang yang akan menangani tugas-tugas Anda.

4 dari 6 halaman

2. Hindari Menulis Komentar Negatif tentang Pekerjaan dan Perusahaan

Hindari untuk berkomentar negatif di dalam surat pengunduran diri Anda, meskipun tidak lama lagi Anda sudah akan meninggalkan perusahaan. Hal ini bukan hanya terkait dengan etika kerja, namun Anda juga tentu tetap perlu menghormati atasan Anda dan juga pihak perusahaan.

3. Jangan Menulis Kalimat yang Bertele-tele

Buatlah surat pengunduran diri yang padat dan jelas, sehingga pihak perusahaan bisa memahaminya dengan baik. Tidak perlu bertele-tele dan menyampaikan terlalu banyak hal di dalamnya, terutama hal-hal yang tidak begitu penting.

5 dari 6 halaman

4. Tawarkan Bantuan

Saat Anda berhenti bekerja dan meninggalkan perusahaan, maka posisi Anda tentu akan kosong dan harus diisi oleh orang lain, baik itu yang baru masuk ke dalam perusahaan atau bahkan orang lama yang ditugasi untuk menangani tugas-tugas Anda selama ini.

Tawarkanlah bantuan untuk bekerjasama selama beberapa waktu dengan orang tersebut, sehingga kelak berbagai tugas-tugas yang Anda tinggalkan tetap ditangani dengan baik oleh pengganti Anda tersebut.

5. Tanyakan tentang Perjanjian Kerja dan Hal Penting Lainnya

Saat Anda masuk dan bergabung ke dalam perusahaan,  Anda tentu akan memiliki sejumlah perjanjian dengan pihak perusahaan, baik itu yang berupa kewajiban Anda ataupun kewajiban perusahaan.

Ketika Anda mengundurkan diri, tanyakan kembali hal ini secara detail, sehingga urusan Anda dengan pihak perusahaan bisa selesai dengan baik. Beberapa hal yang perlu Anda tanyakan, seperti pembayaran gaji Anda setelah mengundurkan diri nanti, fasilitas perusahaan yang Anda gunakan selama ini, dan lainnya.  

6 dari 6 halaman

6. Jangan Lupa Berterima Kasih

Sampaikan juga rasa terima kasih Anda kepada perusahaan, poin yang satu ini wajib dan tak boleh Anda lupakan. Berterima kasih kepada perusahaan merupakan hal yang penting untuk Anda lakukan, terlepas dari apa dan bagaimana kesan selama ini kepada perusahaan tempat Anda bekerja tersebut.

7. Tetap Jaga Hubungan Baik

Tinggalkan kesan yang baik dan jangan lupa untuk berpamitan pada rekan kerja serta atasan Anda. Hal ini penting, mengingat selama ini bekerja bersama mereka, dan tentunya Anda juga tidak akan tahu jika ternyata kelak Anda bisa bekerja lagi bersama mereka lagi, bukan?

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â