Liputan6.com, Jakarta Sulawesi Tengah kembali diguncang gempa bumi. Meski begitu, fasilitas produksi minyak dan gas (migas) yang terdapat di wilayah tersebut dipastikan tidak terkena gangguan.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, di dekat pusat gempa terdapat fasilitas hulu migas, yaitu lapangan Donggi-Matindok yang selama ini memproduksi minyak dan gas. Kondisi pasca gempa, kegiatan operasi tetap berjalan normal.
"Hingga saat ini kondisi personel dan fasilitas perusahaan dalam kondisi aman. Namun kami tetap terus melakukan pemantauan dan pengecekan secara menyeluruh," kata Fajriyah, di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Advertisement
Selain fasilitas tersebut, di dekat pusat gempa juga terdapat fasilitas pengolahan gas bumi menjadi gas Alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) yang dioperatori PT Donggi-Senoro LNG.
Senior Manager Relatiions Communication Shakuntala Sutoyo menyatakan, fasilitas tersebut dalam kondisi baik dan beroperasi normal pasca gempa dengan magnitude 6,9 skala Richter (SR) pads Jumat (12/4/2019).
"Menyangkut gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah, Jumat, 12 !April, sekitar pukul 19.40 WITA fasilitas kilang PT Donggi-Senoro LNG dalam kondisi aman tidak terdampak," tandasnya.
Pertamina Pastikan Fasilitas di Sulteng Aman Usai Gempa
PT Pertamina memastikan sejumlah fasilitas operasional perusahaan di sekitar wilayah gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam kondisi aman.
Fasilitas perusahaan baik di sektor hulu maupun hilir hingga saat ini tidak mengalami gangguan yang signifikan.
VP Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman menuturkan, di sektor hulu ada lapangan Donggi-Matindok yang selama ini memproduksi minyak dan gas.
Baca Juga
Sementara di sektor hilir, terdapat Terminal BBM Luwuk, TBBM Kolonedale serta TBBM Banggai dan 11 SPBU yang melayani pendistribusian BBM di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
"Hingga saat ini kondisi personil dan fasilitas perusahaan dalam kondisi aman. Namun kami tetap terus melakukan pemantauan dan pengecekan secara menyeluruh," kata dia, dalam keterangan tertulis pada Jumat (12/4/2019).
Fajriyah menambahkan, meskipun kondisi fasilitas dalam kondisi aman, tapi terdapat dua SPBU di Luwuk yang tutup operasional sementara karena berlokasi di dekat pantai menyusul peringatan dini tsunami dari BMKG.
"Hal ini karena pertimbangan keselamatan petugas SPBU sampai kondisi kembali dinyatakan aman," tambahnya.
Advertisement
USGS: Gempa yang Guncang Sulteng Berkekuatan Magnitudo 6,8
Sebelumnya, Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS) mencatat gempa dengan magnitudo 6,8 mengguncang wilayah Luwuk, Sulawesi Tengah (Sulteng)
Menurut catatan dari USGS, gempa berpusat 102 kilometer dari Luwuk di kedalaman 17,5 kilometer.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) langsung mengeluarkan peringatan dini terjadinya tsunami.
"Peringatan dini tsunami di Sulteng," tulis BMKG dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat, 12 April 2019.
BMKG menjelaskan, peringatan dini tsunami itu dikeluarkan usai gempa dengan magnitudo 6,9 mengguncang Sulteng pada pukul 18.40 WIB. Titik koordinat gempa berada di 1,90 Lintang Selatan, 122,54 Bujur Timur.
BMKG mencatat, gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer.
Tonton video ini: