Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memamerkan tiga kartu sakti guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam Debat Capres-Cawapres Kelima yanagatau pamungkas yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019), Jokowi akan meluncurkan tiga kartu sakti untuk mendorong kemandirian ekonomi yang adil dan kesejahteraan.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karena itu, di bidang kesejahteraan sosial Jokowi akan mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar yang diharapkan anak-anak tidak mampu bisa berkuliah dengan baik di akademi atau perguruan tinggi.
Selain itu Jokowi juga akan meluncurkan Kartu Pra Kerja akan berguna untuk mengurangi angka pengangguran. "Ini membuat tenaga kerja bisa sekolah lulusan SMK bisa menambah ketrampilan baik di dalam negeri maupun di luar negeri," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga akan meluncurkan Kartu Sembako Murah. Kartu ini diberikan kepada kaum ibu-ibu agar bisa membeli sembako murah. "Karena akan disubsidi pemerintah," kata dia.
Investasi Jadi Bahan Debat Capres Beri Dampak Positif
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut baik sektor investasi menjadi salah satu pembahasan dalam debat calon presiden dan wakil presiden kelima yang berlangsung Sabtu (13/4/2019) malam ini.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, pembahasan investasi dalam debat capres membuka perspektif tentang penanaman modal di dalam negeri.
"Ya saya senang sekali karena menurut saya banyak perdebatan, banyak diskusi mengenai peran investasi, peran penanaman modal dalam menciptakan lapangan kerja, bagaiman kita bisa terinspirasi dengan kawasan dan dunia, bagaimana kita berhadapan dengan investasi internasional," kata dia di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/9/2019).
BACA JUGA
Menurut Thomas, pembahasan investasi dalam debat juga akan menunjukan manfaat investasi baik dari luar negeri dan dalam negeri.
"Jadi saya kira itu manfaatnya pesta demokrasi, bisa mempunyai sebuah diskusi publik mengenai peranan investasi baik yang internasional maupun domestik," papar dia.
Dalam ajang debat, dia pun memperkirakan akan ada pemaparan realisasi investasi, yang sudah dinikmati masyarakat Indonesia.
Investasi yang tidak hanya mengejar kualitas tetapi juga kuantitas, serta tidak hanya mengejar target juga memastikan investasi tepat sasaran meningkatkan penghasilan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
"Tentunya kita semua ingin memastikan investasi yang direalisasi maksimal dalam menguntungkan masyarakat Indonesia," tandasnya.
Advertisement