Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyatakan dirinya siap memberikan harta kekayaan hingga jiwa raganya demi kemajuan Indonesia.
Hal ini menanggapi pertanyaan dari Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ma'ruf Amin yang menyinggung soal penguasaan aset di Indonesia yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
"Saya selalu mengatakan saya bagian 1 persen itu. Saya bagian yang mengerti tanggung jawab bagi bangsa dan negara. Jangankan harta, jiwa dan rakyat saya saya siap berikan untuk negara. Saya 1 persen yang cinta tanah air, 1 persen yang patriotik," ujar dia di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Cawapres Ma'ruf Amin menyinggung soal kekayaan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang mencerminkan 1 persen dari elite yang menguasai aset di Indonesia.
"Bapak mengatakan 1 persen elite terlalu banyak aset. Dari sisi kekayaan Prabowo-Sandi ini termasuk elite. Selama masa pemerintah Jokowi-JK 0,38 persen koefisien gini, pengangguran terendah dalam sejarah, sertifikasi rakyat bagi tanah diberikan masif," tandas dia.
Prabowo Bakal Bagikan Susu Gratis di Sekolah Jika Terpilih Jadi Presiden
Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto akan memberikan susu dan makan pagi gratis kepada sekolah-sekolah di Indonesia. Hal ini guna mendorong perbaikan gizi pada generasi muda Indonesia.
Prabowo mengungkapkan, program pemberian susu gratis di sekolah telah dimulai oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Ibu Kota. Program ini akan diperluas ke seluruh Indonesia jika dirinya terpilih menjadi Presiden.
"Kita harus intervensi, di mana ada kelaparan, kita berikan susu, makan pagi di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Ini dilakukan oleh Pak Anies di DKI Jakarta. Kita nanti akan berikan susu di sekolah di seluruh Indonesia. Sebab 1 dari 3 anak Indonesia tidak makan pagi karena kurang mampu," ujar dia di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Selain itu, lanjut Prabowo, dirinya juga akan menciptakan banyak lapangan kerja dan mengenjot pendidikan bagi generasi muda Indonesia.
"Kita harus menciptakan lapangan kerja, tingkatkan produktivitas dan investasi di sektor pendidikan dan kesehatan," tandas dia.
Advertisement