Sukses

Terkuak, Biaya Pembuatan Kapal Titanic yang Tenggelam 107 Tahun Lalu

Konon, kapal itu tidak bisa tenggelam. Bagaimana kisah Titanic?

Liputan6.com, Belfast - Pada 14 April 1912, sebelum tengah malam, kapal Titanic menabrak bongkahan es. Kapal itu karam dalam waktu 2 jam 30 menit, pukul 2:20 pagi, tepat 107 tahun lalu di Samudera Atlantik. Konon, Titanic seharusnya tak bisa tenggelam.

Mengutip National Geographic, kapal mewah ini dibangun pada 1909 di Belfast, Irlandia. Pelayaran perdana Titanic dimulai pada 10 April 1912 menuju New York, Amerika Serikat (AS).

Perusahaan perkapalan White Star Line mengeluarkan dana USD 7,5 juta untuk membangun Titanic. Angka itu setara sekitar USD 180 juta di tahun 2018 atau Rp 2,5 triliun (USD 1 = Rp 14.079), demikian laporan Cheat Sheet.

Harga kabin tiket kelas pertama berada di kisaran USD 4.350 atau setara USD 100 ribu (Rp 1,4 miliar) saat ini. Sementara, harga tiket murah Titanic berada di kisaran USD 15 - USD 140 (Rp 211 ribu - Rp 1,9 juta).

Penumpang terkaya di Titanic adalah Jacob Astor IV, hartanya sekitar USD 85 juta. Selain para aristokrat, banyak pula imigran yang berniat mengubah nasib di AS.

Kini, perusahaan bernama Blue Star Line mencoba membangun Titanic II. Biaya yang dikeluarkan mencapai USD 500 juta (Rp 7 triliun).

Rencana itu adalah inisiatif miliarder Clive Palmer asal Australia. Kritik pun bermunculan karena proyek ini dianggap tidak sensitif bagi kenangan terhadap para korban Titanic.

2 dari 3 halaman

Kembaran Titanic Akan Dirilis 2022, Mengarungi 'Jalur Maut' 110 Tahun Lalu

Titanic II akan mengarungi lautan lepas dengan jalur pelayaran dari Inggris ke New York, dengan kapasitas penumpang sebanyak 2.400 orang dan 900 awak kapal, USA Today melaporkan.

Satu hal yang membedakan adalah fasilitas keselamatan yang disediakan Titanic II lebih lengkap dari "kakaknya", di antaranya sejumlah sekoci, jaket pelampung dan fitur lain yang lebih modern.

Untuk mengawali pelayaran awal Titanic II, kapal sepanjang 269 meter itu akan melakukan perjalanan selama dua minggu dari Dubai ke Southampton, Inggris, menurut MSN.

Titanic II kemudian lanjut berlayar menggunakan jalur yang sama dengan pendahulunya, yaitu dari Inggris ke New York dan melintasi Samudra Atlantik Utara, lokasi ditemukannya gunung es raksasa yang menenggelamkan Titanic.

Pada tahun 2015, perusahaan pembuat Titanic II, Blue Star Line, sempat menghentikan proyek pembuatan kapal tersebut karena permasalahan keuangan. Padahal, Titanic II disiapkan untuk tahun 2016, demikian dilaporkan BBC.

"Titanic II akan membawa penumpang dari Southampton ke New York, tetapi dia juga akan mengelilingi dunia, menginspirasi dan memesona orang-orang, menarik perhatian, intrik dan misteri yang tak tertandingi di setiap pelabuhan yang dia kunjungi," ucap Palmer, seperti dikutip dari Time.

 

3 dari 3 halaman

Kelas yang Serupa dengan Titanic Asli

Menurut Blue Star Line, Titanic II akan memiliki kategori kelas yang sama dengan kapal aslinya, yaitu kelas pertama, kedua dan ketiga. Panjang bahtera itu juga sama, lengkap dengan dengan ruang makan dan restoran.

Palmer baru-baru ini mengumumkan bahwa Titanic II akan bermarkas di Paris, bukan London, karena dia menginginkan kantor di Eropa pasca-Brexit.

Kendati demikian, belum ada kabar mengenai harga dan ketersediaan tiket bagi calon penumpang.

Video Terkini