Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya menargetkan proses tender untuk proyek jalur kereta layang (loop line) DKI Jakarta bisa dilakukan pada akhir tahun ini. Sehingga proyek tersebut bisa mulai dibangun pada 2020.
Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan, proyek loop line ini merupakan proyek Adhi Karya bersama dengan Wijaya Karya dan Jaya Konstruksi. Proyek ini diperkirakan akan menelan investasi sekitar Rp 15 triliun.
"Ini beda (dengan LRT). Jadi jaringan kereta yang ada di bawah mau kita naikkan. Sehingga antara perjalanan kereta dengan perjalanan lalu lintas tidak saling mengganggu. (Adhi karya) 40 persen, (sisanya) Wijaya Karya dan Jaya Konstruksi," ujar dia di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Advertisement
Dia mengungkapkan, proyek ini memiliki panjang 24 kilometer (km) dengan rute yang sama dengan rute kereta api yang berada di dalam Kota Jakarta.
"Ini dalam kota, ke Manggarai dan lain-lain. Jadi jalur yang dibawah dipindahkan di atas. Sehingga keretanya muternya di atas, tidak di bawah. Sehingga tidak ada persimpangan antara kereta dengan mobil," jelas dia.
Menurut Budi, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan desain dari proyek jalur kereta tersebut. Sementara untuk mulai dibangun masih menunggu proses desain dan tender selesai.
"Ini kita godok desainnya. Kemudian kita serahkan kepada pemerintah untuk ditenderkan. Desain Juli selesai, Agustus diserahkan ke pemerintah, akhir tahun ditenderkan. (Pengerjaan mulai tahun depan?) Iya," tandas dia.
Atasi Kemacetan
Jalur kereta api layang atau loop line siap dilaksanakan pada 2020. Jalur Lingkar Layang (loop line) dibangun dalam rangka mengatasi lonjakan penumpang commuter sebesar 2 juta penumpang per hari. Saat ini, penumpang kereta api commuter telah melebihi 1,1 juta penumpang per hari.
Loop line akan berperan dalam mengatasi kemacetan dan mengurangi volume lalu lintas di jalan raya Jakarta.
“Dengan akan dibangunnya loop line, maka penumpang kereta api dari Jabodetabek dalam tujuannya ke titik-titik sentra bisnis di ibukota tidak perlu lagi berganti transportasi lainnya tetapi cukup naik ke atas menggunakan kereta api Loopline,” kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Bambang Prihartono kepada wartawan, Senin (2/4/2018).
Baca Juga
Tender Investasi untuk pembangunan Jalur Lingkar Layang akan dilaksanakan oleh BPTJ. “BPTJ akan menawarkan kepada badan usaha yang berminat dalam bentuk skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan pola Solicited,” ungkap Bambang.
Adapun jalur lingkar (loop line) meliputi Manggarai – Pondok Jati – Rajawali – Kampung Bandan – Tanah Abang- Manggarai.
Pembangunan loop line juga akan meningkatkan frekuensi pemberangkatan kereta karena waktu tunggu (headway) setiap pemberangkatan semakin pendek. Loop line juga dibangun dalam upaya meningkatkan jumlah penumpang.
Advertisement
Desain
Dalam hal ini, BPTJ sedang melaksanakan pelelangan umum dengan jasa konsultasi guna untuk mendukung percepatan pembangunan loopline dengan kegiatan yang disebut DED (Detailed Enginering Design).
”Akan ada dua tahap DED, tahap I meliputi lintas Pondok Jati – Rajawali – Kampung Bandan sepanjang 11 Kilometer yang akan dilaksanakan oleh BPTJ tahun ini dan sudah melalui proses melalui pelelangan umum dengan jasa konsultasi. Dan tahap II akan dilaksanakan tahun depan dan meliputi jalur lintas Kampung Bandan – Tanah Abang – Manggarai sepanjang 18 Kilometer,” kata Bambang.
Pembangunan loop line adalah program jangka panjang BPTJ yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan Jabodetabek dan juga untuk mengurangi jumlah pelintasan sebidang.