Kehadiran Tol Bakal Ubah Spesifikasi Kendaraan Logistik
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Kyatmaja Lukman mengatakan, kehadiran serta pembangunan infrastruktur jalan tol yang telah dilakukan oleh pemerintah memang belum bisa langsung menurunkan biaya logistik.
Salah satu penyebabnya yakni desain kendaraan roda empat pengangkut logistik masih model lama.
"Tol apakah akan langsung berdampak? Kalau untuk kendaraan kita yang sekarang memang belum. Karena kendaraan yang sekarang desainnya untuk jalan yang lama," kata dia, dalam peluncuran buku 'Memadu Fungsi Tol Darat dan Laut' tulisan Ansel Alaman, di Jakarta, Jumat (12/4/2019).
"Macet, lama waktu tempuh dan bisa muat sebanyak-banyaknya. Itu sarana yang kita punya sekarang. Pelan, lama, dan muatan sebanyak-banyaknya," lanjut dia.
Baca Juga
Oleh karena itu, menurut dia, kehadiran jalan tol merupakan tantangan tersendiri bagi Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Indonesia. Kehadiran tol, lanjut Kyatmaja, menumbuhkan kebutuhan adanya perbaikan spesifikasi kendaraan.
"Tol peranannya akan makin penting nantinya, karena tol darat memungkinkan kendaraan yang lebih besar. Tol itu kan didesain untuk kecepatan yang begitu tinggi," imbuhnya.
Kehadiran kendaraan spesifikasi untuk memanfaatkan jalan tol membuat biaya transportasi kendaraan logistik akan dapat ditekan. Turunnya biaya transportasi kendaraan logistik kemudian akan menekan biaya logistik di Indonesia.
"Kalau dengan ada tol akan berubah. APM (Agen Pemegang Merek) harus menyesuaikan sarananya. Karena untuk kendaraan yang sekarang, pakai atau tidak pakai tol memang konsumsi BBM-nya akan sama," ungkapnya.
"Kalau lebih maju dengan orientasi tol kita akan mencari yang high speed, dan konsumsi BBM akan rendah," ia menambahkan.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Pengerjaan Seksi Akhir Tol Pasuruan-Probolinggo Tunggu Pengajuan Izin
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menunggu pengajuan prakarsa dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk untuk kelanjutan pembangunan Seksi IV Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro).
Sebelumnya, Seksi I-III Jalan Tol Paspro sepanjang 31,3 km telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu, 10 April 2019. Ruas tol ini akan sepenuhnya rampung bila Waskita Karya bisa menyelesaikan seksi akhir sepanjang 13,7 km.
Baca Juga
"Seksi IV itu sifatnya prakarsa. Jadi kita sendiri juga masih menunggu dari Waskita untuk mengajukan izin prakarsa Pasuruan-Probolinggo Seksi IV. Sehingga totalnya bisa mencapainya 45 km," terang Kepala BPJT Danang Parikesit, seperti dikutip Jumat (12/4/2019).
Diresmikannya tiga ruas awal tol ini, Danang melanjutkan, membuat panjang Tol Trans Jawa yang kini telah beroperasi bertambah, dari sebelumnya 810 km menjadi sekitar 841 km.