Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 5 juta wisatawan halal atau wisatawan muslim akan masuk ke Indonesia tahun ini. Jumlah tersebut, sekitar seperempat dari total target wisatawan mancanegara 2019 yaitu 20 juta pengunjung.
"Tahun 2019 target kunjungan wisatawan halal ke Indonesia adalah 5 juta orang. Ini seperempat dari total target wisatawan yang kita harapkan datang ke Indonesia," ujarnya di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).
Jokowi mengatakan, jumlah tersebut juga tumbuh sekitar 42 persen apabila dibandingkan dengan kunjungan wisatawan muslim tahun sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
"Dan target kita tumbuh 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini juga loncatan yang sangat besar sekali," jelasnya.
Untuk mencapai target ini, pemerintah telah menetapkan industri halal sebagai leading sektor atau penggerak utama.
"Sebab itu industri wisata halal telah ditetapkan sebagai leading sektornya, penggerah utama bagi pengembangan industri halal kita. Dari sini lah nanti semua bisa ketarik," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, menurut Global Islamic Ekonomic Report, Indonesia berada di posisi kedua untuk sektor model fesyen, dan nilai pasar fesyen muslim global sampai dengan 2020 diperkirakan mencapai USD 327 miliar.
"Angka-angka ini adalah angka-angka yang sangat besar. Oleh sebab itu kesempatan kita untuk menggunakan peluang yang ada, untuk memasarkan produk-produk halal kita," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Rini Targetkan Halal Park Selesai 2020
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, Halal Park Jakarta yang akan menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air selesai pada 2020. Saat ini, pemerintah sudah mulai membangun miniatur Halal Park.
"Ini memakan waktu kira-kira 2 tahun. Jadi kita punya sementara dulu biar masyarakat tahu besarnya nanti disini," ujar Menteri Rini di Kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (16/4/2019).Â
BACA JUGA
Menteri Rini mengatakan, pihaknya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai koordinator pelaksana tugas pembangunan Halal Park dan telah menyatakan komitmennya untuk mengawal dan mendukung pembangunan kawasan halal ini.
"Kementerian BUMN menginginkan dampak kinerja BUMN tidak hanya bagus secara kinerja perusahaan, tetapi juga dapat dinikmati oleh masyarakat secara langsung," jelasnya.
Dalam tahap pembangunan Halal Park sebagai pusat gaya hidup masyarakat urban Jakarta, pemerintah menunjuk salah satu perusahaan BUMN khusus di bidang konstruksi yaitu PT Wijaya Karya (Persero).
"Halal Park akan berdiri di atas luas tanah 21.000 meter persegi, dengan konsep mengelaborasikan desain aktivitas berbasis konsep halal melalui adaptasi nilai nilai keislaman yang digabungkan dengan budaya Nusantara," ujar Direktur Utama WIKA, Tumiyana.
Advertisement
Jadi Angin Segar
Sementara itu, CEO & Founder HIJUP Halal Park, Diajeng Lestari mengatakan Halal Park menjadi angin segar bagi para pelaku usaha pada industri gaya hidup halal mengingat kolaborasi melalui ekosistem yang dapat mempertemukan semua pemangku kepentingan sangat dibutuhkan.
Diajeng juga percaya bahwa gaya hidup halal harus menjadi inklusif, mengingat manfaat akan gaya hidup tersebut dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola hidup manusia yang lebih berkelanjutan.
Inisiasi dibentuknya Halal Park bertujuan tidak hanya untuk memberikan manfaat bagi para pelaku bisnis industri gaya hidup halal Indonesia untuk menjadi Iebih berdaya saing, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian nasional melalui peningkatan tingkat konsumsi, ekspor neto, dan investasi.
"Selain itu, Halal Park juga akan mempertemukan para pelaku bisnis industri gaya hidup halal dengan komunitas komunitas yang percaya akan kekuatan hidup berkelanjutan yang bisa dinikmati oleh segala usia, agama, dan kepercayaan," paparnya.