Sukses

TPS Terang, Cara PLN Jamin Pasokan Listrik 79 TPS Saat Pemilu

Adapun fasilitas yang didapat dari program ini adalah, daya listrik hingga 5.500 Volt Amper (VA) pemasangan MCB sesuai daya dan kabel.

Liputan6.com, Jakarta PLN Distribusi Jaka‎rta Raya menjamin kehandalan pasokan listrik di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan nama TPS Terang.

General Manager PLN Disjaya M Ikhsan Saad mengatakan, saat ini sudah ada 79 TPS di Jakarta yang mengikuti program tersebut. Sebanyak 40 TPS di antaranya ‎berada di wilayah Cempaka Putih, Jakarta.

"Programnya terbanyak di wilayah Cempaka Putih ada 40 TPS," kata Ikhsan, di Jakarta, Selasa (16/4/2019).

‎Program TPS Terang merupakan layanan PLN Disjaya, untuk mendukung proses pemilihan umum (pemilu) 2019 agar berjalan lancar. TPS yang mengikuti program tersebut dikenakan biaya Rp 185 ribu.

Adapun fasilitas yang didapat dari program ini adalah, daya listrik hingga 5.500 Volt Amper (VA) pemasangan MCB sesuai daya dan kabel. Dengan begitu, penyelanggara TPS tidak perlu lagi khawatir tentang penyediaan listrik.

TPS terang cuma Rp 185 ribu. Kita Siapkan paket hemat bagaimana supaya TPS terang ‎," tutur dia.

PLN Disjaya pun telah menyiapkan pasokan listrik secara berlapis pada objek yang berperan dalam Pemilu, diantaranya kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan KPU Daerah.

Ikhsan menjelaskan, pasokan listrik berlapis terdiri dari pasokan listrik dari jaringan PLN yang berasal dari dua jaringan, perangkat UPS dan Power Bank, sehingga jika terjadi kendala pemadaman‎ listrik dari jaringan utama, dalam hitungan detik listrik kembali menyala.

‎"Seperti KPU ini jadi pelanggan premium PLN. Kita siapkan tambahkan UPS ditamah power bank. Di KPUD juga kita siapkan UPS," tandasnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Persiapan Khusus Pertamina Salurkan BBM dan Elpiji Saat Pemilu

PT Pertamina (Persero) melakukan persiapan khusus dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji, untuk menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019.
 
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan‎, Pertamina telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) seperti yang dilakukan saat Ramadan dan Idulfitri, untuk menjaga kelancaran pasokan BBM dan Elpiji saat pemilu. Satgas Pemilu tersebut mulai bekerja sejak 18 Februari 2019 selama 24 jam.
 
"Ada persiapan khusus. Kami selalu ada Satgas," kata Fajriyah, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (16/4/2019).
 
Dia pun memprediksi, konsumsi BBM dan Elpiji tidak mengalami perubahan signifikan, meski begitu Pertamina siap melakukan penyesuaian pasokan jika terjadi peningkatan konsumsi. "Kalau Pemilu kayaknya stabil aja ya kalau pun naik nggak banyak," tutur dia.
 
Pertamina pun sudah melakukan apel Siaga Pemilu yang digelar serentak di seluruh lokasi Terminal BBM, Kilang dan unit operasi Hulu Pertamina diseluruh Indonesia.
 
 
 
 
 
Di sebagian lokasi, apel langsung dipimpin jajaran Direksi Pertamina. Diantaranya adalah TBBM Jakarta Group Plumpang ( DKI Jakarta) yang dipimpin Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Kilang Plaju (Sumatera Selatan) dipimpin Direktur LSCI Gandhi Sriwidodo.
 
Kemudian TBBM Surabaya Group (Jawa Timur) dipimpin Direktur SDM Koeshartanto dan TBBM Manggis (Bali) dipimpin Direktur Manajemen Aset, M Haryo Yunianto.
 
Fajriyah menambahkan, selain memastikan pasokan dan penyaluran BBM dan LPG, Pertamina telah berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memastikan keamanan di seluruh sarana dan fasilitas operasi Pertamina yang merupakan Objek Vital Nasional.
 
“Kesiapan dan pasokan energi menjadi hal strategis yang harus tetap kita amankan. Pertamina akan didukung penuh penuh oleh Polri dan TNI,” tandasnya.