Sukses

Nyoblos Bareng Keluarga, Menko Luhut Bebaskan Hak Pilih

Menko Luhut tidak memaksakan keluarganya dalam memilih.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan merayakan pesta demokrasi tahun ini dengan mengajak istri dan kedua anaknya untuk memberikan hak coblos di TPS 005 di Jalan Denpasar II, Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan.

Meski harus menunggu selama kurang lebih 1 jam, Luhut dan keluarga yang kompak mengenakan setelan atas putih tetap sabar menunggu giliran dipanggil.

Sebagai bentuk demokrasi, ia pun memberikan kebebasan kepada pihak keluarga untuk menuangkan pilihannya masing-masing dalam Pemilu kali ini.

"Bebas, saya bebasin. Anak-anak saya, cucu-cucu saya. Saya bilang pilihanmu mana, terserah. Tetapi, tanya nuranimu yang paling dalam dan lihat track record siapa yang mau kamu pilih," ungkap Luhut, Rabu (17/4/2019).

Adapun menurut pendapatnya, pemimpin yang baik merupakan seorang yang juga bisa menjadi pelayan publik secara maksimal. Secara implisit, pandangan itu diarahkannya kepada Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 sekaligus petahana, Joko Widodo (Jokowi)

"Sekarang kalau kita lihat pak Jokowi selama 4,5 tahun lebih, beliau melayani. Buat kalian yang muda-muda, saran saya ke depan mau jadi pemimpin atau apa harus reach out," imbuh dia.

Saat ditanya apakah ada perbedaan pilihan dalam keluarganya, ia belum bisa menjawab. "Saya belum tahu, belum tanya. Mereka bilang we love this, ya udah tinggal coblos aja," tukas Luhut.

2 dari 2 halaman

Pilpres Damai Jadi Sinyal ke Internasional bahwa Indonesia Aman

Kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi ini disebut Luhut akan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa orang Indonesia memiliki budaya tertib. Tak lupa, ia pun berpesan kepada generasi muda bangsa untuk terus menjaga kelancaran proses pemilihan ini.

"Biarlah kalian terutama yang muda-muda untuk ke depan ini, supaya memilih pemimpin itu dengan damai, dengan nuraninya," imbuh dia.

Sebab, ia menyatakan, kecurangan dalam proses pilpres itu tiada gunanya. "Kita harus berpikir positif, oh ini untuk kepentingan nasional. Lalu juga jangan ribut lah," ucapnya.

"Tapi sampai pagi tadi, subuh, semua tertib, tidak ada yang aneh-aneh. Itu yang kita harapin," dia menambahkan.

Merujuk pada kondisi tersebut, Luhut pun menganggap antusiasme warga dalam melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini terkesan lebih meriah dibanding Pemilu pada edisi sebelumnya.

"Saya dengar tadi semua antre di mana-mana. Unbelieveble, hampir sulit dibayangkan bahwa yang hadir seperti ini. Yang saya ingat tahun 2014, di sini tidak seramai seperti sekarang ini," pungkas dia.