Sukses

Jika Tak Jadi Menteri, Apa Rencana Menko Darmin?

Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyisakan waktu tak lebih dari 6 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyisakan waktu tak lebih dari 6 bulan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku belum memikirkan apa yang akan dilakukanya jika ternyata Jokowi kembali memenangi pilpres ataupun jika Prabowo menjadi presiden terpilih yang baru.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut mengungkapkan, saat ini hanya akan fokus menjalani sisa masa jabatan sebagai menteri di kabinet kerja Jokowi-JK.

"Itu kita selesaikan saja dulu pemerintahan ini," kata Darmin saat ditanya apakah akan pensiun atau tetap berada di pemerintahan, di TPS 20 Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Pria berusia 70 tahun tersebut menyatakan untuk kembali menanyakan rencana hidupnya jika periode pemerintahan sudah selesai bulan Oktober mendatang. "Baru you tanya (lagi). jangan sekarang (bertanyanya)," ujarnya.

Sementara itu, di lain tempat, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno pun enggan mengungkapkan rencananya usai habis masa periode pemerintahan di tahun ini.

Saat ditanya apakah dirinya menginginkan untuk menjadi menteri lagi, dia pun berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa.

"Enggaklah, itu urusan nanti, yang penting kita benar-benar bisa menyelesaikan tugas kita pada waktunya dan yang terbaik bagi bangsa. Apapun nantinya, Allah SWT yang menentukan," ucap Rini Soemarno.

Menteri Rini menyalurkan hak pilihnya di TPS 11, Komplek Taman Patra, Jakarta selatan ditemani kedua putra dan putrinya pagi ini. Putranya ialah Yodhananta Soewandi. Sedangkan putrinya ialah Nindia Sutrepti Soemarno.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

2 dari 3 halaman

OSO Prediksi Jokowi Raih Kemenangan Minimal 60 Persen

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa OSO memprediksi Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) bisa mencapai kemenangan dalam proses Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan angka minimal 60 persen.

Pernyataan itu dilontarkan dia sehabis menyumbangkan hak pilih tak jauh dari kediamannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 006, Jalan Karang Asem II, RW 02, Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Saya prediksi paling sedikit 60 persen untuk 01. Mungkin lebih, tapi Wallahualam," ujar dia, Rabu (17/4/2019). 

Namun begitu, dia belum bisa berandai-andai berapa kemenangan Jokowi di tempatnya mencoblos. "Mudah-mudahan 01 lebih banyak di sini," harap dia.

Secara pertimbangan, Wakil Ketua MPR ini menyatakan, banyak warga yang menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi lantaran apa yang telah dilakukannya selama lima tahun terakhir  menjabat sebagai orang nomor satu RI.

"Karena prediksi banyak sekali contoh-contoh yang dilakukan 01 ini yang membawa segar kepada masyarakat, dan enggak bisa dipengaruhi masyarakat. Akhirnya masyarakat bisa membuktikan, pilihannya secara tulus dan ikhlas berdasarkan hati nurani," tutur dia.

Oesman Sapta Odang pun optimistis, warna putih yang kerap diidentikan dengan pasangan Capres-Cawapres 01 bisa mewakili kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. "Bukan hanya (memutihkan) TPS. Siap memutihkan hatinya untuk memilih 01," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Menko Luhut: Alhamdulillah Pilpres 2019 Berjalan Aman

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan baru saja menunaikan tanggung jawabnya sebagai pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 005 di Jalan Denpasar II, Kuningan Timur, Jakarta Selatan.

Dia bersyukur, proses pencoblosan hari ini bisa berjalan aman dan lancar. "Semua sih Alhamdulillah baik-baik ya. Saya kira kita dewasa berdemokrasi. Tidak ada pikiran kecurangan," ungkap dia, Rabu (17/4/2019). 

Kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi ini disebutnya akan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa orang Indonesia memiliki budaya tertib. Tak lupa, ia pun berpesan kepada generasi muda bangsa untuk terus menjaga kelancaran proses pemilihan ini.

"Biarlah kalian terutama yang muda-muda untuk ke depan ini, supaya memilih pemimpin itu dengan damai, dengan nuraninya," imbuh Luhut.

Sebab, ia menyatakan, kecurangan dalam proses pilpres itu tiada gunanya. "Kita harus berpikir positif, oh ini untuk kepentingan nasional. Lalu juga jangan ribut lah," ucapnya.

"Tapi sampai pagi tadi, subuh, semua tertib, tidak ada yang aneh-aneh. Itu yang kita harapin," dia menambahkan.

Merujuk pada kondisi tersebut, Luhut pun menganggap antusiasme warga dalam melaksanakan pesta demokrasi pada tahun ini terkesan lebih meriah dibanding Pemilu pada edisi sebelumnya.

"Saya dengar tadi semua antre di mana-mana. Unbelievable, hampir sulit dibayangkan bahwa yang hadir seperti ini. Yang saya ingat tahun 2014, di sini tidak seramai seperti sekarang ini," pungkas dia.