Sukses

Menko Darmin: Investor Bakal Masuk Indonesia Usai Pilpres 2019

Meski ada aksi menunggu atau wait and see namun kondisi iklim investasi di Indonesia masih cukup bagus.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan selesainya pemilihan presiden (pilpres) akan mengembalikan lagi kepercayaan investor pada kondisi perekonomian dan pasar di Indonesia.

Kendati demikian dia menyatakan selesainya pilpres yang dimaksud adalah sampai keluar pengumuman resmi siapa yang terpilih menjadi presiden apakah itu Jokowi ataukah Prabowo. Hal tersebut saat ini tengah ditunggu oleh para investor.

"Tentu akan membuat orang menjadi lebih pasti dan lebih jelas. tapi ya itu harus selesai dulu pemilunya benar-benar hasilnya maksud saya. Itu kemudian tentu saja akan membuat orang (investor) mengambil keputusan ya," kata Menko Darmin saat ditemui usai mencoblos di TPS 20 Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut menegaskan meski ada aksi menunggu atau wait and see namun kondisi iklim investasi di Indonesia masih cukup bagus dan tidak mengalami masalah yang berarti sebagai dampak dari adanya pilpres tersebut.

Kondisi tersebut juga didukung oleh tingkat konsumsi yang bagus di dalam negeri atau domestik.

"Investasi sebenarnya masih oke, data kita menunjukkan masih bergerak antara 6,7 dengan 7 persen pertumbuhannya ya. Konsumsi rumah tangga juga masih oke, itu bergerak antara 5 - 5,1 persen," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Alami Perlambatan

Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nawir Messi memperkirakan pertumbuhan investasi akan mengalami perlambatan di tahun ini. Salah satunya disebabkan oleh berlangsungnya Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada April 2019.

Menurutnya, penurunan investasi akan terasa pada semester I 2019. Pada periode ini, investor masih akan menunggu dan melihat kondisi Indonesia jelang pelaksanaan Pemilu.

"Saya kira kalau kita lihat semester I pasti tidak akan bergerak dengan baik. Tahun politik investor wait and see. Melihat apa yang terjadi setelah Pemilu," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/2).

Dia menjelaskan, pergerakan investasi kemungkinan baru akan terasa di semester II atau pasca pelaksanaan Pemilu. Namun demikian, investor tetap akan melihat kondisi dalam negeri sebagai dasar untuk memutuskan investasi di Indonesia.

"Setelah pemilu saya kira investor akan melakukan decision, mau terus masuk atau tidak. Tapi kami harap semester II, mulai Juli ke depan akan ada perubahan-perubahan dalam iklim kita," kata dia.

Sementara itu, Direktur Wilayah I Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Agus Joko Saptono mengungkapkan, pihaknya masih optimis jika tahun politik tidak akan mengganggu pertumbuhan investasi. Terlebih di tahun ini, pelaksanaan Pemilu dinilai lebih lancar dan kondusif.

"Saya lihat bahwa tren akhir tahun (2018) ada reborn tapi saya lihat siklus dari tahun poltik tidak seperti di 2014 di mana pertumbuhan ekonomi di bawah tahun ini. Saya lihat situasi politik tidak sekontras yang 2014, ini lebih smooth," ungkap dia.

Selain itu, Agus juga menilai siapa pun yang nantinya terpilih memimpin Indonesia untuk periode 2019-2024, tetap memiliki perhatian besar terhadap investasi. Sehingga investasi tetap akan digenjot agar tumbuh lebih tinggi.

"Saya lihat dua kubu ini, punya komitmen investasi yang cukup tinggi. Siapa pun yang terpilih ini punya background sebagai pengusaha, saya yakin beliau-beliau akan aware terhadap bagaimana untuk segera meningkatkan investasi 2019," tandas dia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com