Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyambut positif hasil penghitungan sementara pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) periode 2019-2024.
Hal ini karena langsung direspons positif oleh pasar. Ia menuturkan, selama ini, sejak awal tahun hingga pelaksanaan Pilpres, sebagian investor masih bersikap wait and see. Situasi politik di Indonesia menjadi salah satu yang diamati para pemilik dana.
"Artinya dari sisi market melihat, makanya ekspektasi munculnya capital in-flow. Wait and see yang dianggap menjadi salah satu faktor yang mengurangi daya investasi di Indonesia itu sekarang dianggap tidak ada," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Kamis (18/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dengan kredibilitas APBN 2019 yang saat ini dilaksanakan, Sri Mulyani yakin akan menambah keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Pemerintah juga tengah menyusun RAPBN 2020.
"Yang paling penting sekarang untuk fokus bagaimana mengkomunikasikan mengenai arah kebijakan," Sri Mulyani menambahkan.
"Selain itu penyelesaian tentang pengumuman secara resmi dan kita tetap menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia," pungkas dia.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Menko Darmin: Investor Bakal Masuk Indonesia Usai Pilpres 2019
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan selesainya pemilihan presiden (pilpres) akan mengembalikan lagi kepercayaan investor pada kondisi perekonomian dan pasar di Indonesia.
Kendati demikian dia menyatakan selesainya pilpres yang dimaksud adalah sampai keluar pengumuman resmi siapa yang terpilih menjadi presiden apakah itu Jokowi ataukah Prabowo. Hal tersebut saat ini tengah ditunggu oleh para investor.
"Tentu akan membuat orang menjadi lebih pasti dan lebih jelas. tapi ya itu harus selesai dulu pemilunya benar-benar hasilnya maksud saya. Itu kemudian tentu saja akan membuat orang (investor) mengambil keputusan ya," kata Menko Darmin saat ditemui usai mencoblos di TPS 20 Kompleks Liga Mas, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut menegaskan meski ada aksi menunggu atau wait and see namun kondisi iklim investasi di Indonesia masih cukup bagus dan tidak mengalami masalah yang berarti sebagai dampak dari adanya pilpres tersebut.
Kondisi tersebut juga didukung oleh tingkat konsumsi yang bagus di dalam negeri atau domestik.
"Investasi sebenarnya masih oke, data kita menunjukkan masih bergerak antara 6,7 dengan 7 persen pertumbuhannya ya. Konsumsi rumah tangga juga masih oke, itu bergerak antara 5 - 5,1 persen," ujar dia.
Advertisement
Tanggapan Analis
Sebelumnya, hasil penghitungan cepat (quick count) sementara dimenangkan oleh pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, hasil penghitungan cepat akan sangat berdampak dalam jangka pendek. Investor asing pun bakal masuk ke pasar saham Indonesia
"Saya rasa short term sangat berpengaruh. Terutama untuk investor asing ya. Mereka melihat kinerja Jokowi sejauh ini cukup baik jadi pasti mendorong optimisme investor untuk masuk ke pasar saham," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu, 17 April 2019.
Sementara itu, untuk efek jangka pendek, menurut dia, itu terlebih dahulu menunggu pengumuman hasil penghitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Untuk jangka panjang mungkin lebih lihat ke hasil resmi KPU dulu ya. Di sisi lain ya kita harap kondisi politik dan masyarakat kondusif lah," ujar dia.