Liputan6.com, Bogor - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian coba mengembangkan berbagai produk kuliner yang bisa menyasar target pasar kaum milenial.
Itu diwujudkan dengan menggelar acara Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA) yang diselenggarakan pada 18-21 April 2019 di Bogor Botani Square, Bogor. Dalam rangkaian uji pasar tersebut, total nominal transaksi yang tercipta mencapai Rp 100 juta.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan, inisiasi kegiatan ini telah berjalan sejak 2016 dengan melibatkan sebanyak 1.016 pemuda-pemudi yang berasal dari kalangan siswa, mahasiswa, hingga alumni perguruan tinggi.
Advertisement
"Dari jumlah itu, ini masih tersebar di seluruh Indonesia dan perlu kita berikan wadah untuk perlu dikembangkan lebih lanjut. Dalam kegiatan MIA ini, kita membuka booth-booth pameran untuk memamerkan produk yang sudah mereka buat," terangnya usai penutupan acara di Bogor Botani Square, Bogor, Minggu (21/4/2019).
Dengan begitu, ia meneruskan, para pengusaha kuliner muda ini lantas bisa terhubung dengan berbagai stakeholder dari berbagai bidang, seperti retail dan perbankan, untuk kemudian mendapat jaminan kredit demi mengembangkan bisnisnya.
Secara produk, Idha menyebutkan, mayoritas merupakan kreasi produk kuliner. Seperti contoh, daun singkong kering berbumbu rendang yang jadi pemenang MIA Award 2019.
"Sebagian besar memang kuliner. Karena kita mengadakan acara ini di mall, kita juga melihat transaksi penjualannya. Rata-rata pengunjung mall kuliner memang," ungkap dia.
Â
Â
Â
Â
Raup Omzet Rp 100 Juta
Dia mengatakan, uji pasar ini sengaja digelar di pusat perbelanjaan seperti mall untuk mendekatkan produk dengan kalangan umum, termasuk anak muda dan kaum milenial. Hasilnya, nilai transaksi sebesar Rp 100 juta bisa dikantongi selama 4 hari gelaran acara tersebut.
"Penerimaan transaksi dari berbagai produk tersebut juga terhitung cukup besar. Sudah mencapai Rp 100 juta dalam 4 hari," ucap dia.
"Ke depan, mereka juga bisa melakukan pemasaran secara online. Kita berharap, dengan menghubungkan para pengusaha muda bidang pertanian dengan pasar retail, produk mereka segera bisa ada di pasaran di sekitar kita," sambungnya.
Tahun depan, ia melanjutkan, Kementan mau terus berinovasi untuk mencari target pasar di daerah lain. Rencananya, kegiatan Millenial Indonesia Agropreneurs edisi berikutnya akan coba digelar di Yogyakarta.
"Rencana akan di Yogyakarta. Karena itu salah satu kota wisata dan merupakan kota pelajar. Kalau dilihat dari ciri khas produk-produk yang dihasilkan, ini cocok untuk kalangan di Yogyakarta," pungkas dia.
Â
Advertisement