Sukses

Pacu Ekspansi Kredit, BTN Gelar Akad Massal Serentak

Akad massal ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April dan Hari Bumi Sedunia pada 22 April.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN menggelar akad massal 8.500 unit yang digelar secara serentak di seluruh kantor cabang perseroan dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Direktur Bank BTN Budi Satria, mengatakan perseroan terus terus melakukan berbagai langkah strategis agar kian ekspansif di lini Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai wujud dukungan untuk kesuksesan Program Satu Juta Rumah.

"Sebagai agen Program Satu Juta Rumah, kami terus bersinergi dengan berbagai pihak. Kali ini, perseroan menggandeng pengembang di seluruh Indonesia untuk menggelar akad massal guna menyukseskan Program Sejuta Rumah," kata dia dalam keterangannya, Selasa (23/4/2019).

Menurut Budi, akad massal ini juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April dan Hari Bumi Sedunia pada 22 April.

Bank BTN akan terus ekspansif menyalurkan KPR sehingga akan kian banyak masyarakat Indonesia yang memiliki rumah, sesuai dengan target Program Satu Juta Rumah. Aksi akad massal ini juga akan memacu penyaluran kredit kami sehingga tumbuh sesuai target di 2019,” jelasnya.

Budi menambahkan langkah perseroan memacu KPR juga dilakukan untuk menggarap penguatan pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan berlangsung mulai triwulan II-2019.

“Kami melihat sejalan dengan penguatan ekonomi, KPR akan berpotensi besar menjadi incaran masyarakat Indonesia. Apalagi, angka kebutuhan hunian di Indonesia masih tinggi,” terangnya.

Adapun, dari total akad KPR tersebut terdiri atas akad KPR Subsidi sebanyak 7.900 unit dan akad KPR Non-subsidi 600 unit baik untuk konvensional maupun syariah.

 

2 dari 3 halaman

Promo

Dalam rangka Hari Kartini dan Hari Bumi, Bank BTN juga menawarkan promosi bagi para perempuan muda melalui KPR Gaeesss! edisi Kartini dengan uang muka mulai dari 1 persen.

Secara total, sejak tahun 1976 sampai dengan Maret 2019, perseroan telah menyalurkan KPR kepada masyarakat Indonesia lebih dari 4,4 juta unit rumah, baik KPR Subsidi maupun KPR Non Subsidi.

Sementara itu, di Medan, Bank BTN mencatatkan laju pesat pada penyaluran KPR Subsidi. Melalui Kantor Cabang Bank BTN Medan dan Pematang Siantar, perseroan menorehkan laju pertumbuhan KPR Subsidi di level sekitar 53.13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau naik dari Rp240,49 miliar pada triwulan I/2018 menjadi Rp368,27 miliar di periode yang sama tahun ini.

Secara unit, penyaluran KPR Subsidi tersebut naik sekitar 44 persen yoy dari 2.132 unit pada triwulan I/2018 menjadi 3.079 unit di periode yang sama tahun berikutnya.

Per triwulan I-2019, Kantor Cabang Bank BTN di Medan dan Pematang Siantar juga telah menyalurkan KPR Non Subsidi senilai Rp185,23 miliar untuk 1.430 unit rumah untuk konvensional dan syariah.

3 dari 3 halaman

BTN Pakai Anak Usaha PNM untuk Penyaluran Tapera Usai Akuisisi

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN resmi membeli 30 persen saham PT PMN Investment Management, anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, BTN Dan PMN telah melakukan penandatanganan perjanjian pembelian saham bersyarat, atas PMN Invesment Management sebanyak 33 ribu lembar saham. 

Pembelian ini setara dengan 30 persen saham PMN di PMN Investment Management. Dari aksi pembelian ini, BTN mengeluarkan dana senilai Rp 114,3 miliar.

"Penandatanagan pembelian saham bersyarat telah berlangsung dengan baik dan lancar," kata Maryono, di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (22/4/2019).

Menurut Maryono, pembelian saham 30 persen PMN Investment Management merupakan upaya perusahaan untuk melengkapi lini bisnis BTN yang bergerak dalam pendanaan perumahan. Dengan memiliki anak usaha di bidang manajemen investasi.

“Kami ingin memperluas cakupan bisnis kami terutama untuk meningkatkan kinerja bisnis dan menyukseskan Program Satu Juta Rumah,” ujar dia.

Maryono menjelaskan dengan hadirnya anak usaha anyar tersebut, perseroan bakal lebih leluasa menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang.