Liputan6.com, Jakarta - Salah satu aplikasi transportasi online, Gojek, terus berinovasi dalam rangka menekan jumlah order fiktif yang kerap kali merugikan mitra pengendaranya.
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, mengatakan pihaknya terus mengembangkan sistem untuk mengatasi persoalan order fiktif ini.
"Kalau kita di Gojek sistem kita perkembangan inovasi, kita semakin mengembangkan supaya kita menciptakan keamanan untuk pelanggan kita, mitra driver, dan mitra merchant kita. Kalau mengenai order fiktif, sekarang kita sudah ada prosesnya," kata dia di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Catherine menyampaikan, pihaknya telah menyediakan call center bagi para mitra driver yang mengalami masalah terkait pesanan. "Sebenarnya saya bilang itu begini, costumer berubah pikiran bukan order fiktif sih," tutur dia.
"Misalnya dia (pelanggan) bilang 'Enggak jadi deh'. Itu ada sistemnya bagaimana driver bisa call ke call center bilang ini bagaimana, itu nanti driver akan dikembalikan juga untuk fund-nya dia. Kita selalu mengembangkan sistem kita untuk issue seperti itu," urai dia.
Sementara untuk pelanggan, kata dia, Gojek pun telah menyediakan fitur-fitur yang membantu pelanggan untuk memberikan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan mitra merchant maupun mitra pengendara.
"Kita ada fitur baru namanya merchant rating melihat merchant ini, kita ngasih scoring. Kita ada driver rating untuk scoring system saja," ujarnya.
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Jokowi Beri Sepeda ke Driver GoJek yang Antar Sate Pesanannya ke Istana
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan satu unit sepeda kepada driver GoJek yang pernah mengantarkan satai pesanannya ke Istana Bogor, beberapa waktu lalu. Momen tersebut terjadi saat Jokowi bertemu dengan Mitra Juara Gojek 2019 di Econvention Ancol Jakarta Utara, Kamis, 11 April 2019.
Kepada ratusan para pengemudi GoJek yang hadir, Jokowi mengaku sering menggunakan layanan Go-Food. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu bertanya apakah ada yang pernah mengantarkan pesanan makanannya ke Istana Bogor.
"Tadi ada yang menanyakan pada saya, apakah saya pernah memakai Gojek atau Go-Food? Kalau di sini ada yang pernah mengirimkan pesanan satai atau gado-gado ke Istana Bogor, kalau hadir di sini saya beri hadiah. Silakan maju ke depan," ujar Jokowi.
Salah satu pengemudi GoJek pun sontak maju ke depan podium. Dia bernama Nasrul Kamal. Nasrul mengaku pernah mengantarkan satai ayam pesanan Jokowi ke Istana Bogor.
Jokowi tak langsung percaya begitu saja. Dia melontarkan sejumlah pertanyaan untuk mengecek terlebih dahulu, apakah Nasrul benar pengemudi yang mengantarkan satai pesanannya.
"Itu kapan? Tahun lalu? Tahun ini?" tanya Jokowi.
"Tahun ini," jawab Nasrul.
Namun, Jokowi belum puas dengan ucapan Nasrul. Mantan Wali Kota Solo itu kemudian menanyakan jam berapa dan di pintu mana pesanan tersebut di antar.
"Nganternya di pintu sebelah mana? Iya, Istana itu ada pintu di kiri, kanan, timur," lanjutnya.
"Pintunya pokoknya ada pohon beringinnya," jawab Nasrul.
Mendengar jawaban tersebut, Jokowi akhirnya yakin bahwa Nasrul adalah pengemudi yang mengantarkan satai pesanannya. Dia pun berjanji akan segera mengirimkan sepeda tersebut ke rumah Nasrul.
"Nanti akan saya kirim hadiahnya sepeda. Saya kirim langsung ke rumah. Besok sebelum sore sudah sampai sepedanya. Jauh dekat pasti sampai ke rumah," kata Jokowi disambut tepuk tangan dari tamu undangan.
Advertisement
Gojek Jadi Decacorn
Gojek akhirnya dipastikan menyandang status startup decacorn. Hal ini dipastikan setelah adanya laporan terbaru dari CB Insights beberapa waktu lalu.
Dikutip dari laporan bertajuk The Global Unicorn Club, Jumat (5/4/2019), nilai valuasi Gojek ditaksir sudah mencapai USD 10 miliar. Untuk diketahui, status decacorn sendiri diberikan pada startup yang memiliki nilai valuasi USD 10 miliar atau lebih.
Tingginya nilai Gojek sendiri tidak lepas dari pendanaan yang diterima startup itu. Terakhir, perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim itu mendapat pendanaan seri F dari sejumlah investor, termasuk Astra Internasional dan Google.
Sebelum mendapat predikat decacorn, Gojek sendiri telah merambah ke lebih banyak pasar, tepatnya empat negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita, mengungkapkan keinginan perusahaan untuk melakukan ekspansi adalah agar lebih banyak negara merasakan manfaat positif kehadiran perusahaan ini.
Dengan begitu, akan memberikan dampak luas bagi semua kalangan baik bagi konsumen yang menginginkan layanan yang cepat dan kompetitif, maupun mitra pengemudi yang mencari penghasilan tambahan.
Menkominfo Bangga Gojek Sandang Status Decacorn
Beberapa waktu lalu, Gojek dilaporkan sudah resmi menyandang status startup decacorn. Informasi ini pertama kali diketahui dari laporan terbaru dari CB Insights berjudul "The Global Unicorn Club".
Dari laporan itu disebut, nilai valuasi Gojek ditaksir sudah mencapai USD 10 miliar. Untuk diketahui, status decacorn sendiri diberikan pada startup yang memiliki nilai valuasi USD 10 miliar atau lebih.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menuturkan pencapaian tersebut tak dimungkiri membuat bangga. Terlebih, startup tersebut tidak hanya hadir di Indonesia.
"Alhamdullilah, saya rasa kita turut bangga. Mengapa? Karena bukan hanya jadi milestone bagi nasional, tapi juga regional. Sebab, Gojek mempunyai presensi tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asean," tutur dia saat ditemui di Plasa Telkom Pangandaran, Selasa 9 April 2019, kemarin malam.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement