Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2019 pada 6 Mei 2019. Bersamaan dengan rilis tersebut, BPS juga akan mengumumkan capaian konsumsi sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penyelenggaraan pemilu pada 17 April lalu mampu mendongkrak konsumsi. Meski demikian, dia belum dapat memastikan besaran capaian konsumsi akibat perayaan pesta demokrasi tersebut.
"Kalau konsumsi mestinya tahun pemilu naik lah. Memang produk jangka panjang, saya ya tidak tahu lihat dulu (angkanya). Tapi kalau secara umum konsumsi itu naik," ujar Menko Darmin di Universitas Indonesia, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Terkait isu penjualan mobil yang dilaporkan menurun dalam beberapa waktu terakhir, Mantan Direktur Jenderal Pajak itu, belum dapat memastikan akan memberi pengaruh ke penurunan konsumsi. Menurutnya, saat ini semua masih fokus terhadap pemilu.
"Artinya kan begini,orang baru selesai pemilunya. Pengumuman resmi belum ada. Kan belum ada official. Sudah belum bisa dijawab lah," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
KSSK: Kondisi Ekonomi Kuartal I 2019 Terjaga Baik
Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I 2019 dalam kondisi normal dan berjalan baik.
Hal ini merupakan hasil rapat koordinasi yang dilakukan oleh seluruh anggota KSSK terdiri dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Â
"Dalam rapat yang berjalan dari malam hari hingga larut malam, kita KSSK menyampaikan hasil pemantauan dari stabilisasi keuangan. Hasilnya stabilitas keuangan triwulan I-2019 terjaga dengan baik," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (23/4/2019).Â
BACA JUGA
Sri Mulyani mengatakan, hasil tersebut dipastikan usai seluruh anggota KSSK melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi dan keuangan. Setidaknya ada dua faktor yang menjadi pertimbangan KSSK yaitu global dan domestik.Â
"Itu berdasarkan hasil pantauan masing-masing anggota lembaga KSSK yaitu Kemenkeu, BI, OJK, LPS. Lembaga komite melakukan penelitian dan pengamatan perkembangan ekonomi nasional dan global," ujar Sri Mulyani.Â
Â
Advertisement
Sisi Global
Dari sisi global, saat ini memang tengah diprediksi terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya itu, volume perdagangan juga tengah melambat di berbagai negara yang kemudian dapat berdampak pada ekonomi dalam negeri.Â
"KSSK mengamati beberapa risiko global yaitu pelemahan ekonomi global dan penurunan volume perdagangan ini. Ini setelah kita mengikuti IMF Spring Meeting. Keempat pimpinan merekam dan melihat pembahasan satu sisi tendensi pelemahan dan penurunan volume perdagangan tapi sisi lain menyampaikan kinerja ekonomi Indonesia dan sektor keuangan cukup baik," ujar dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pemerintah juga terus menjaga ekonomi dalam negeri dengan memastikan investasi dan ekspor berjalan dengan optimal.
"Di sisi domestik, kita berupaya bagaimana menjaga ekspor dan sistem keuangan," tandasnya.