Liputan6.com, Singapura - Pemimpin AirAsia, Tony Fernandes, membagikan tips suksesnya sebagai pemimpin. Baginya, ia memiliki kemampuan mencari orang-orang yang hebat meski dulunya pernah gagal.
"Saya pikir kekuatan terbesar saya, jika saya punya satu, adalah menemukan orang-orang luar biasa," ujar Fernandes seperti dikutip CNBC dalam sebuah konferensi di Singapura.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum bekerja di AirAsia, Fernandes sudah punya karier sebagai petinggi di Warner Music. Ia memberi AirAsia pada tahun 2001 yang kala itu kondisinya sebagai perusahaan tidak sehat.
Awalnya, pegawai AirAsia hanya 200 orang dan hanya memiliki dua pesawat. Sekarang total pegawai internasional ada 20 ribu orang dengan 250 armada pesawat. Pemasukan tahun lalu mencapai 1,6 miliar ringgit atau Rp 36,2 triliun (1 ringgit = Rp 3.418).
"Jika kamu melihat tim saya, terdapat banyak orang yang dulu tidak berhasil atau ingin membuktikan sesuatu," ujar Fernandes.
Ia pun meminta agar para perusahaan bersikap transparan, apresiatif, dan mengembangkan pegawai mereka. Komunikasi langsung antara pemimpin dan staf juga perlu terjalin. Tiap pagi pun Fernandes menerima 200 pesan.
"Banyak wirausahawan berpikir mereka paham segalanya, tetapi kamu perlu mendengar orang-orang di sekitarmu," ujar bos AirAsia.
Miliarder Warren Buffett Ungkap Hal Paling Penting bagi Anak Muda
Sebagai investor paling sukses sepanjang sejarah, Warren Buffettmemang sangat terkenal. Bukan hanya itu, miliarder ini juga dikenal karena bakatnya menyusun kata-kata bijak dengan cara yang sederhana.Baru-baru ini dalam salah satu bukunya berjudul Getting There: A Book of Mentors, Buffett mengungkapkan hal paling penting yang perlu dilakukan orang-orang yang masih muda.
"Salah satu pesan paling penting bagi para pemuda adalah 'Jaga tubuh dan pikiranmu'," tulisnya dalam essay untuk buku tersebut seperti dilansir dari CNBC.
Terdengar sederhana bukan? Tapi Buffett memiliki analogi untuk menjabarkannya.
"Katakan saya menawarkan Anda membeli mobil impian Anda. Anda dapat memilih mobil manapun dan nanti malam mobil tersebut sudah menanti di rumah," ujarnya mengawali analogi tersebut.
Warren Buffett mengatakan, seumur hidup, hanya mobil itu yang Anda miliki. Anda tak akan pernah bisa memiliki mobil lain. Lalu Buffett bertanya, dengan kondisi itu bagaimana Anda akan memperlakukan mobil tersebut.
"Anda mungkin akan membaca petunjuk penggunaannya hingga 4 kali sebelum mengendarainya; Anda akan melindunginya sepanjang waktu, mengganti olinya dua kali lipat lebih sering dari seharusnya," tutur Buffett.
Bahkan menurut Buffett, jika ada lecet sedikit, Anda akan langsung memperbaikinya. Karena Anda tahu, hanya itu mobil yang Anda punya seumur hidup. Dengan kata lain, begitu pula Anda seharusnya memperlakukan tubuh Anda.
"Anda hanya punya satu tubuh dan satu pikiran seumur hidup. JIka Anda tidak merawatnya dengan baik saat masih muda, itu seperti meninggalkan mobil di tengah hujan badai dan membiarkan rayap menghancurkannya," terang Buffett.
Menurut Warren Buffett, Anda tidak merawat kesehatan tubuh dan pikiran sejak berusia 40-50an Anda akan seperti mobil yang tak bisa dipakai pergi kemanapun.
Advertisement
Kemampuan Komunikasi
Warren Buffett juga sempat membahas satu kemampuan yang disebutnya bisa menambah kekayaan seseorang sampai 50 persen. Kemampuan tersebut adalah komunikasi.
Dilansir Inc, sang miliarder sedang berada di dalam mobil menuju sebuah gala Walk of Fame di Kanada. Buffett ditemani oleh Michael Hood, co-founder Voiceflow yang berkolaborasi dengan Alexa dalam menyajikan teknologi komando suara.
Hood kemudian merekam dirinya dan Warren Buffett dan bertanya nasihat apa yang bisa diberikan kepada anak-anak muda berusia 21-22 tahun yang baru saja lulus kuliah.
Jawaban sang investor adalah agar para pemuda melakukan investasi untuk diri sendiri. Salah satunya adalah skill komunikasi.
"Jawabannya sederhana. Investasi pada dirimu sendiri. Satu jalan mudah untuk memiliki kekayaan 50 persen lebih banyak dari sekarang adalah mengasah skill komunikasi," ujar Warren Buffett.
Warren Buffett mengingatkan, skill komunikasi bukan hanya lisan saja, melainkan tulisan dan juga lisan. Ternyata, Buffett sendiri tidak ahli dalam kemampuan komunikasi, dan ia pun ketakutan untuk berbicara di depan umum hingga ia harus sampai ikut kursus Dale Caregie agar efektif dalam berbicara.
"Saya dulu takut berbicara di depan umum ketika saya di SMA dan kampus," ujarnya pada 2009 lalu di BBC. "Saya dulu tak dapat melakukannya. Saya bisa sampai muntah dan lain-lain. Jadinya saya ikut kursus Dale Carnegie ini," ungkap Warren Buffett.