Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto meresmikan pengoperasian mesin AK 2000 (top line production) baru milik PT Schott Igar Glass, di Cikarang, Jawa Barat.
Dengan bertambahnya dua mesin baru ini, kapasitas produksi primer berbahan baku kaca untuk industri farmasi tersebut diprediksi dapat mencapai 50 persen.
"Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Schott Igar Glass atas upaya penambahan top line production sebanyak dua mesin AK 2000 untuk meningkatkan kapasitas terpasang produk vial," kata Airlangga pada saat peresmian pengoperasian Mesin AK 2000 di PT Schott Igar Glass, Cikarang, Rabu (24/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
Airlangga mengatakan, dengan pengoperasian dan bertambahnya dua mesin AK 2000 akan membuka peluang pengembangan industri kaca alat-alat farmasi dan kesehatan kian terbuka, termasuk untuk memperbesar pasar dalam negeri.
Hal ini ditopang dengan tumbuhnya industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 4,46 persen pada 2018.
"Bahkan, jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa yang membutuhkan produk farmasi berupa vaksin, obat dan lainnya, mendorong pula kebutuhan pasar domestik,” ungkapnya.
Airlangga Hartarto berharap, dengan beroperasi mesin baru ini ke depan perusahaan dapat terus menjadi terdepan dan membawa industri kaca farmasi nasional menuju Indonesia sebagai negara industri tangguh dunia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tingkatkan Kapasitas
Sementara itu, Presiden Direktur PT Schott Igar Glass, Abelardo Rafael Riverin Mora mengatakan, tambahan mesin baru ini akan meningkatkan kapasitas terpasang produk vial dari 540 juta pcs per tahun menjadi 576 juta pcs per tahun, atau bertambah sebesar 36 juta pcs per tahun.
Sedangkan, kapasitas produksi terpasang untuk ampul sebesar 775 juta pcs per tahun.
"Capaian tersebut, menjadikan PT Schott Igar Glass sebagai produsen utama dari produk vial dan ampul untuk kebutuhan domestik dengan pangsa pasar mencapai 70 persen," pungkasnya.
Mesin AK 2000 dilengkapi dengan kamera untuk mengukur dimensi juga telah dilengkapi dengan online kamera AIS (Automatic Inspection System) yang dapat mendeteksi visual defect yang dipersyaratkan oleh sejumlah perusahaan farmasi yang sudah memiliki teknologi tinggi (hi-tech) terutama untuk produk obat Biotech dan Biosimilar.
Advertisement