Sukses

Jelang Ramadan, Pemerintah Pastikan Stok Pangan hingga BBM Aman

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait. Bahas apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait.

Rapat kali ini dikhususkan untuk memastikan sejumlah harga di sektor pangan, transportasi, hingga, Bahan Bakar Minyak (BBM) terkendali pada saat Ramadan dan Lebaran. 

Dalam rapat kali ini dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Pertaninan Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. 

Darmin mengatakan, rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana persiapan menjelang lebaran dari berbagai aspek. Sebab, beberapa sektor pangan, tranaportasi, hingga BBM akan mempengaruhi inflasi. 

"Di rapat kali ini, pertama membahas tentu saja ada hubungannya dengan inflasi. Kita tidak hanya fokus membahas pangan, tapi juga soal perhubungan dan BBM menjelang puasa dan Idul Fitri," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4). 

Darmin mengatakan, secara umum komoditas pangan utama seperti beras saat ini relatif stabil. Hal tersebut tidak terlepas dari akan datangnya panen raya pada Mei 2019. 

"Pada dasarnya barang-barang kebutuhan yang paling utama itu kelihatannya praktis tidak ada masalah yang berarti harga beras stok beras dan panen sudah mulai," kata dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Menyoroti Harga Tiket Pesawat Mahal

Di sektor perhubungan sendiri, sorotan utama adalah pada tiket pesawat yang masih mahal. Sehingga ini menjadi fokus perhatian pemerintah lantaran sudah membebani konsumen konsumen dan sektor pariwisata.

"Kita sudah bicarakan tadi bahwa perlu ada aturan yang jelas mengenai batas atas dan bawah itu jangan supaya di pacu oleh semuanya. Karena biasanya pada bulan Idul Fitri dia naik lagi," kata dia.

Sedangkan untuk ketersediaan BBM menurut Darmin sudah tidak ada masalah. Dari sisi stok maupun pos penyalurannya sudah disiapkan dengan baik.

"Stok ketersedian tidak ada persoalan kita cukup sehingga kita tidak melihat ada masalah serius mengenai BBM dan sebagainya,” tutur dia.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) stok BBM masih dalam batas aman dan terkendali. Untuk jenis premium, memiliki ketahanan stok sampai 27 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 20 hari, Pertamax Turbo hari.

Kemudian untuk jenis Solar/Bio memiliki ketahanan stok mencapai 24 hari, Pertamina Dex 47 hari, Avtur 28 hari. Selanjutnya, untuk LPG sendiri normal sebanyak 363 ribu metric ton yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari.