Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar kandidat selalu menomorsatukan CV ketika mereka hendak melamar pekerjaan. Mereka akan menyempurnakannya, entah dari isi maupun desain.
Berbagai jabatan dan pengalaman ditulis, meski kadang tidak relevan dengan posisi pekerjaan yang dilamar. CV dihias dengan corak yang diyakini mampu menarik perhatian HRD.
Tapi, ada satu hal yang sebenarnya sangat penting, tapi kadang dilewati begitu saja oleh kandidat pencari kerja. Mereka menganggapnya tidak penting.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari CNBC, Suzy Welch, salah satu kontributor CNBC menyatakan referensi dari orang yang kita kenal secara profesional lebih penting dari CV.
Ada kejadian, kandidat yang sudah berhasil wawancara dan mengatakan si A adalah referensi kariernya, sering mendapat hal memalukan.
Orang yang direferensikan tidak mengenal kandidat, bahkan berkata, "Saya ingat-ingat dulu, ya..", membuat HRD dan user tidak yakin harus menerima kandidat atau tidak.
Pilih Orang yang Benar-benar Mengenal Anda
Sebelum itu, Anda dianjurkan memilih referensi yang benar-benar mengenal Anda. Jangan hanya karena dia punya jabatan, Anda langsung mencantumkannya.
Setelah memilih referensi, baiknya telpon orang tersebut. Katakan bahwa Anda memiliki skill yang terus bertambah, Anda jadi orang yang lebih baik dan punya kesempatan yang besar untuk berada di posisi tersebut.
Meski terdengar mempromosikan diri, itu lebih baik daripada menerima hal memalukan karena referensi tidak mengingat Anda.
Sebenarnya, masalah referensi harusnya dipikirkan sejak Anda berada di bangku kuliah. Anda harus punya koneksi dan pertemanan yang baik dengan orang-orang yang bisa memberi Anda rekomendasi. Namun, berubah sekarang juga tidak telat, bukan?
Advertisement