Sukses

IHSG Dibuka Merosot, Sektor Keuangan Alami Penurunan Terbesar

Investor asing jual saham Rp 58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.188.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Sektor keuangan mengalami penurunan terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (26/4/2019), IHSG melemah 23,82 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.348,95. Pada pukul 09.01 waktu JATS, IHSG masih turun 32,90 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.339,88. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,86 persen ke posisi 996,36. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 102 saham melemah. Sementara itu, 67 saham menguat dan 103 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.356,42 dan terendah 6.325,82.

Total frekuensi perdagangan saham 17.658 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 430 miliar. Investor asing jual saham Rp 58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) menguat dengan berada di kisaran Rp 14.188.

Sepuluh sektor saham tertekan. Sektor saham keuangan turun 1,15 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 0,84 persen dan sektor saham kontruksi tergelincir 0,76 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TRIO menguat 23,66 persen ke posisi Rp 115 per saham, saham GOLD melonjak 16 persen ke posisi Rp 580 per saham, dan saham GHON mendaki 10,94 persen ke posisi Rp 1.420 per saham.

Sementara itu, saham OASA merosot 16,11 persen ke posisi Rp 302 per saham, saham AKSI tergelincir 15,62 persen ke posisi Rp 270 per saham, dan saham AMAG susut 13,33 persen ke posisi Rp 260 per saham.

2 dari 3 halaman

Prediksi Analis

IHSG diperkirakan akan kembali menguat (rebound) usai menunjukan oversold atau jenuh jual pada perdagangan saham hari ini.

Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menuturkan, pergerakan IHSG saat ini bergerak di sekitar support Bollinger band yakni bergerak dekat area oversold. Ini mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek.

"Kemungkinan support di 6.339 dan resistance di 6.417," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/4/2019). 

Sementara itu, sentimen eksternal, investor akan mengantisipasi rilis data GDP Amerika Serikat Kuartal I-2019.

Seirama, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gustama memprediksi IHSG akan reboundpada rentang 6.307-6.464

Melanjutkan, hari ini dia menyarankan saham laik dibeli ialah saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Sedangkan Frederik merekomendasikan saham PT Medco International Tbk (MEDC), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

3 dari 3 halaman

Perdagangan Kemarin

Pada perdagangan kemarin, Aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (25/4/2019), IHSG merosot 75,09 poin atau 1,16 persen ke posisi 6.372,78. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,48 persen ke posisi 1.004,99. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 272 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 121 saham diam di tempat dan 128 saham menguat. 

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.431,59 dan terendah 6.353,28.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 478.094 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 933,86 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.185.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham barang konsumsi turun 2,15 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 1,92 persen dan sektor saham konstruksi susut 1,72 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham NIKL naik 8,71 persen ke posisi Rp 2.620 per saham, saham APEX melonjak 8,67 persen ke posisi Rp 815 per saham, dan saham DVLA mendaki 7,55 persen ke posisi Rp 2.280 per saham.

Sementara itu, saham TRIO merosot 13,89 persen ke posisi Rp 93 per saham, saham PADI turun 12,59 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham KIOS tergelincir 11,11 persen ke posisi Rp 800 per saham.