Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi tradisi, aktivitas di PT Pegadaian (Persero) selalu meningkat menjelang Ramadan atau Lebaran. Banyak masyarakat yang menggadaikan perhiasan guna memenuhi kebutuhan saat Lebaran. Namun, banyak juga sebaliknya, masyarakat berburu lelang barang, terutama perhiasan emas.
Pantauan Liputan6.com di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, pada Jumat (26/4/2019), suasana lelang satu pekan menjelang puasa masih terhitung sepi. Besar kemungkinan gelaran lelang bakal dipadati masyarakat pada masa puasa.Â
"Sekarang situasinya tergolong sepi, biasanya bulan puasa ramai," ujar Dendi, salah satu panitia lelang Pegadaian kepada Liputan6.com.
Advertisement
Baca Juga
Memang, setiap hari Jumat, Pegadaian selalu menyelenggarakan lelang emas. Biasanya, ada beberapa barang yang turut dilelang, seperti barang elektronik hingga kendaraan (mobil). Namun kali ini, hanya emas yang dipajang di etalase dan dikerubungi masyarakat.
"Barang elektronik, sih, ada saja yang tanya, tapi kita tidak pajang rutin. Dipajang tapi tidak selalu, karena takut ada modus penipuan atau gimana," tambah Dendi.
Sementara, masyarakat yang sebagian besar ibu-ibu menyatakan membeli perhiasan di Pegadaian untuk dikenakan dan dijual sewaktu-waktu.
"Cari yang murah aja, biasanya perhiasan, kalau emas batangan gitu tidak," ujar Siti, salah satu masyarakat yang datang, sembari tertawa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Investasi Emas Masyarakat di Pegadaian Capai 2,1 Ton
Sebelumnya, Pegadaian mencatat investasi masyarakat dalam bentuk emas mencapai 2,1 ton pada tahun lalu. Hingga kini, investasi tabungan emas sudah dimiliki 1,4 juta penabung.
"Tahun lalu, investasi emas sebanyak 2,1 ton. Hari ini kita sudah memiliki 1,4 juta penabung emas dari 1,7 juta rekening penabung emas," ujar Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto di Hotel Pullman, Jakarta, pada Senin 25 Maret 2019.Â
BACA JUGA
Dia mengatakan, investasi dalam bentuk emas sangat diminati masyarakat. Sebab, dengan modal minim, masyarakat sudah dapat melakukan transaksi investasi.
"Intinya tabungan emas cukup menarik karena dengan Rp 6.000 sudah bisa membuka tabungan emas," jelas dia.
Dia juga mengajak masyarakat melakukan tabungan emas melalui program peduli lingkungan dengan menukar sampah plastik yang dikonversi menjadi tabungan emas. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
"Program Pegadaian siapa yang menyetor sampah yang bekerja sama dengan pegadaian bisa mendapatkan tabungan emas untuk mendukung Indonesia bersih. Sekarang ada sekitar 65 juta ton sampah Indonesia. 70-80 persen itu organik, sisanya anorganik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Harianto Widodo mengatakan minat masyarakat terhadap investasi emas memang terus meningkat.
"Tren bisnis perdagangan emas naik, itu tabungan emas. Kalau titip emasnya ada di induk. Tapi menimbulkan, gadai tabungan emas. Karena ratenya lebih kompetitif, lebih banyak diiganti jadi lebih efisien," jelasnya.
Advertisement