Liputan6.com, New Jersey - Menjadi miliarder mungkin tidak semudah kedengarannya. Kita harus punya sifat positif dan menjaga semangat kita. Belum lagi, dukungan dari orang-orang terdekat juga diperlukan.
Berbeda dari miliarder lainnya yang mungkin punya harta warisan atau mengelola bisnis keluarga, Jeff Bezos dan Mark Zuckerberg punya 5 sifat yang mengantarkannya pada kesuksesan.
Bukan berarti 5 sifat ini turunan dan tidak bisa ditiru.
Advertisement
Jika Anda ingin menjadi seperti mereka, tiru 5 sifat miliarder CEO Amazon dan Facebook ini, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (27/4/2019):
Baca Juga
1. Tidak Takut Gagal
Impian dan tujuan tidak selamanya terjadi sesuai dengan keinginan kita. Menurut riset, hampir 90 persen perusahaan start-up harus gagal lebih dahulu. Tapi orang sukses tidak pernah takut dengan kegagalan ini.
Ketika Amazon diluncurkan tahun 1994 lalu, miliarder Jeff Bezos bilang peluang suksesnya hanya 30 persen. Tapi, dia tetap melakukan eksperimen dan belajar dari kesalahan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Punya Ambisi Besar
Ambisi yang dimaksud adalah keinginan yang masih masuk di akal. Bill Gates ingin agar orang-orang di seluruh dunia bisa bekerja dari alat yang dia ciptakan. Mark Zuckerberg ingin agar orang-orang di seluruh dunia bisa terkoneksi hanya dari satu gawai dan koneksi internet.
Semua itu ambisi besar yang tentu saja tidak mustahil karena ada ilmu yang bisa dipelajari. Bukan ambisi abal-abal yang hanya berlandaskan keinginan.
3. Berambisi Karena Pengalaman Pribadi
Pengalaman sulitnya berkoneksi dengan kawan-kawan dengan metode yang konvensional, pengalaman tidak adanya alat yang bisa membantu pekerjaan membuat mereka akhirnya bekerja keras menciptakan sesuatu agar dapat mengatasi masalah tersebut.
Begitu pula dengan CEO lain, seperti CEO Google Sundar Pichai dan CEO Youtube Susan Wojcicki yang pernah merasa sulit mencari informasi dan hiburan. Mereka akhirnya berinovasi menghadirkan Google dan Youtube.
Advertisement
4. Tahu Ide Brilian Muncul di Saat Tak Tentu
Daripada menghabiskan waktu belajar serius dan berharap menemukan jawaban dalam satu kali gerakan, mereka justru lebih senang mencoba berbagai hal, memahami apa yang salah dan seketika itu juga, ide brilian akan muncul.
Momen yang mereka sebut momen "Aha!" kadang muncul saat mereka berusaha membenarkan kesalahan saat mencoba hal baru. Mereka akan memperbanyak kesalahan (bukan dengan sengaja) dan mencari yang benar supaya ide brilian mereka semakin banyak.
5. Berpikir Out of The Box
Istilah berpikir out of the box adalah berpikir dengan kreatif dan tidak mengikuti arus yang ada. Caranya mudah, yaitu dengan membaca.
Membaca menambah wawasan yang dimiliki dan akan menambah cara-cara kita agar bisa kreatif. Dengan membaca, perspektif akan lebih besar dan kreativitas akan meningkat, disamping melakukan proyek-proyek dan mengeksplorasinya.