Sukses

Pemerintah Jamin Listrik Tak Padam pada Lebaran 2019

Suplai listrik untuk obyek vital nasional dan tempat pelayanan umum seperti bandara, terminal, pelabuhan, rumah sakit, tercukupi dengan baik.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Staf Presiden menjamin pasokan dan ketersediaan pasokan listrik pada Lebaran 2019 tercukupi. Kepastian tersebut didapat usai rapat Kordinasi bersama seluruh kementerian, lembaga, dan BUMN.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta laporan dan persiapan setiap kementerian, lembaga, dan BUMN terkait dengan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang transportasi, suplai energi, dan pelayanan kesehatan.

“Perintah Presiden Jokowi sangat jelas. Dari tahun ke tahun, pelayanan mudik untuk masyarakat harus ada peningkatan. Untuk itulah kami memonitor dan memantau persiapannya supaya dapat berjalan sebaik-baiknya,” ujarnya, Sabtu (27/4/2019).

Sementara itu, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo mengatakan, dari sisi pasokan listrik, suplai listrik saat ini telah melebihi dari kebutuhan beban puncak.

"4 sampai 5 tahun lalu, kondisi sistem kelistrikan nasional kita dari 17 sistem jaringan kelistrikan wilayah, 11 di antaranya masih defisit. Sekarang alhamdulillah sudah tidak ada lagi yang defisit," ucapnya.

Untuk menghadapi musim Lebaran dan liburan 2019 kali ini, PLN memperkirakan kebutuhan beban puncak listrik selama masa Lebaran akan mencapai sekitar 17 ribu MW. Sedangkan daya mampu netto yang bisa disediakan adalah sekitar 35 ribu MW.

"Dengan demikian, tersedia cadangan daya (reserve margin) sekitar 63 persen dari kebutuhan," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Obyek Vital

Dia menambahkan, suplai listrik untuk objek-objek vital nasional dan tempat pelayanan umum seperti bandara, terminal, pelabuhan, rumah sakit, tercukupi dengan baik.

“Untuk pengamanannya, PLN juga bersinergi dan bekerja sama dengan Kepolisian RI,” tambahnya.

Di sisi lain, khusus untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Pulau Jawa, Direktur Operasional PLN Area Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, PLN menyiapkan petugas siaga dalam masa siaga selama dua pekan Lebaran.

Sementara itu, pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan yang bersinggungan juga dihentikan untuk meminimalisir risiko gangguan.

“Kami juga menyiapkan Posko Siaga, termasuk Posko Mobile dan Telekomunikasi,” tuturnya.

3 dari 3 halaman

PLN Jaga Keandalan Pasokan Listrik Saat Penghitungan Suara Pemilu

Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus menjaga kecukupan pasokan listrik, keandalan pembangkit, transmisi, dan distribusi dalam proses perhitungan suara pemilihan umum (pemilu) serentak pada 17 April 2019.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengatakan, masih dalam rangka siaga Pemilu 2019, PLN tetap menyiagakan seluruh personel selama 24 jam untuk menjamin pasokan listrik, terutama di lokasi pemilihan dan penghitungan. 

"Segala langkah antisipatif telah kami lakukan semaksimal mungkin demi terlaksananya pemilu terang. Posko-posko pemantauan pemilu juga masih diberlakukan untuk mempermudah pengawasan kondisi sistem kelistrikan, terutama di objek-objek vital pemilu, seperti KPU dan KPUD," kata Haryanto, di Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Menurut Haryanto, khusus untuk Regional Jawa Bagian Barat PLN menyiapkan 57 Posko Siaga serta menyiagakan total 2.656 Personel Siaga 24 jam di seluruh titik pantauan lokasi Pemilu.

"Alhamdulillah kerja keras teman-teman di lapangan dalam menyukseskan pemilu serentak 2019 membuahkan hasil, seluruh sistem kelistrikan dilaporkan aman dan andal, standby 24 jam masih terus kami lakukan sampai nanti usai pengumuman resmi dari KPU," ungkap Haryanto.

Untuk diketahui, daya mampu sistem kelistrikan Jawa Bali sebesar 34.669 Mega Watt (MW), dengan beban puncak listrik saat siang di Jawa-Bali pada 17 April kemarin, yakni 18.087 MW dan 21.044 MW saat malam. Dengan cadangan normal pembangkit terbesar disuplai dari PLTU Paiton.