Sukses

Kisah Penumpang Lion Air yang Merasa Dirugikan, Balita Harus Bawa Bagasi 7 Kg

Penumpang Lion Air kembali merasa dirugikan atas kebijakan yang tidak jelas. Akibatnya penumpang tersebut terpaksa harus tertinggal pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Penumpang Lion Air kembali merasa dirugikan atas kebijakan yang tidak jelas. Akibatnya penumpang tersebut terpaksa harus tertinggal pesawat.

Hal ini dialami Esa Sinaga penumpang Lion Air dengan rute penerbangan Bandara Husein Satranegara Bandung - Kualanamu Sumatera Utara.

Esa pun membagikan kisah yang dialaminya di sosial media Facebook.Dikutip Liputan6.com pada Sabtu (27/4/2019), Esa berencana terbang bersama keluarga anaknya dengan jumlah enam orang, empat dewasa dan dua anak. Rombongan tersebut membawa enam tas dan dua kantung plastik berisi roti.

Dalam perjalanan tersebut, dia mengaku peraturan maksimal berat barang yang dibawa setiap penumpang. "Kita mengerti akan prosedur dari maskapai singa besi ini, bahwasanya 7 kilogram (kg) hand carry yang bisa masuk kabin," kata Esa.

Namun dalam proses masuk pesawat, tas yang dibawa Esa beserta rombongan pun dipermasalahkan. "saat itu memang bawaan kami ada 6 tas dan 2 kantong plastik yg isinya air mineral dan enam roti O. Nah pihak lion mempermasalahkan kantong plastik yang dua dan barang yang saya dan adek saya bawa (harus masuk bagasi katanya)," tulis Esa.

Esa pun tidak ingin mempermasalahkannya, meski merasa telah mengikuti peraturan yang berlaku. Dia pun meninggalkan dua kantung plastik yang berisi roti dan air. Namun, meski sudah mengalah, petugas Lion Air pun masih mempermaslahkan barang yang dibawa, dengan alasan dua anak Esa tidak membawa barang tersebut, tetapi dibawakan.

"Tinggal lah barang kita ada enam yang muatannya masing-masing 7 kg. Nah yang jadi permasalahan lagi barang anak-anak saya, nggak boleh dibawakan mamak bapaknya harus bawa sendiri. Nah loh gimana ceritanya anak umur 3,5 tahun bawa barang seberat itu?" paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ketinggalan Pesawat

Atas peristiwa tersebut, Esa pun ditinggal pesawat. Merasa dirugikan dia pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak keamanan namun tidak mendapat tanggapan.

"Dan terakhir kami pun ditinggal pesawat. Dan solusi dari pihak Lion nya sendiri nggak ada. Kita harus beli tiket baru lagi.Saya udah lapor polisi,tapi tetap saja hasilnya nihil.Berhubung bandara ini ranahnya TNI AU. Dan yg paling disesalkan di situ juga ada pihak TNI yang ikut serta menyaksikan ini semua,Disaat saya bertanya bagaimana dengan ini dia hanya diam seribu bahasa," tandasnya.

Liputan6.com pun mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut ke pihak Lion Air melalui Communications Strategic Of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, namun sampai berita ini diturunkan belum mendapat jawaban.