Sukses

BRI Kucurkan Rp 6 Triliun untuk Kembangkan Kartu Tani

BRI menerbitkan Kartu Tani, yang diklaim dapat sejahterakan petani lewat integrasi fiturnya yang mudah dan sederhana.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI konsisten melayani masyarakat segmen mikro, kecil dan menengah baik dari segi keuangan personal hingga usaha, termasuk petani.

Didukung oleh Kementerian Pertanian, BRI menerbitkan Kartu Tani, yang diklaim dapat sejahterakan petani lewat integrasi fiturnya yang mudah dan sederhana.

Direktur Ritel dan Menengah BRI, Supari menyatakan, BRI fokus mengembangkan database Kartu Tani agar seluruh data petani dapat terekam sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi dapat tepat sasaran.

"Membeli data memang mahal, kami akui harga data lebih mahal dari emas. BRI saja sudah gelontorkan Rp 5-6 triliun untuk pengembangan database Kartu Tani, ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Hingga saat ini, Supari mengklaim sudah ada kurang lebih 5 hingga 6 juta data petani yang sudah terekam di Kartu Tani ini. Nantinya jika database ini terus dikembangkan, pemerintah akan memiliki big data dan risk management yang baik sehingga dapat melayani masyarakat dengan cepat dan efektif.

Sementara, Kartu Tani memang wajib dimiliki petani agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.

Tidak hanya dapat membaca alokasi dan transaksi pupuk bersubsidi, kartu ini juga dapat digunakan dalam transaksi perbankan umum seperti menerima dan mentransfer uang.

Ke depannya, diharapkan bukan hanya pupuk yang difokuskan dalam kartu ini namun juga bibit berkualitas.`

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Sektor Pariwisata Dongkrak Transaksi Kartu Kredit BRI

Sebelumnya, industri perbankan makin gencar lakukan kerja sama dalam sektor pariwisata untuk genjot penggunaan kartu kredit. Seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yang menjalin kerja sama dengan Traveloka dengan mengadakan BRI Online Travel Fair.

BRI akui jumlah transaksi kartu kredit di sektor pariwisata (leisure) berpengaruh besar terhadap pertumbuhan transaksi kartu kredit secara keseluruhan. Sektor ini mengalami pertumbuhan mencapai 22 persen. 

Direktur Konsumer BRI Handayani menyatakan, industri pariwisata memang menjadi fokus utama BRI untuk menarik minat nasabah. Lebih lanjut, BRI ingin membentuk ekosistem costumer based agar konsumen mendapat 360° experience.

"Saat ini kebutuhan akan travel terus meningkat. Konsumen terus menerus mencari tiket murah untuk berlibur dan BRI memfasilitasi nasabah untuk bisa merasakan kemudahan bertransaksi mempersiapkan liburannya," ujar Handayani di Gedung BRI Innovation Center, Rabu, 13 Maret 2019.

Lebih lanjut, Handayani menambahkan BRI memang sedang gencar mendorong kampanye pariwisata Indonesia, salah satunya dengan menerbitkan kartu Wonderful Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata.

"Sebagian besar penggunaan kartu kredit ada di dalam negeri, jadi BRI turut mendukung sektor pariwisata dalam negeri, salah satunya dengan menerbitkan kartu Wonderful Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata," pungkasnya.