Sukses

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Wall Street Terpuruk

Wall Street berakhir lebih rendah dengan indeks S&P 500 mengakhiri rekor penutupan tertinggi tiga hari dipicu keputusan The Fed.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street berakhir lebih rendah pada hari Rabu (Kamis pagi WIB) dengan indeks S&P 500 mengakhiri rekor penutupan tertinggi tiga hari dipicu pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang mengurangi harapan Bank Sentral untuk menurunkan suku bunga.

Dilansir dari Reuters, Kamis (2/5/2019), indeks Dow Jones Industrial Average turun 162,77 poin, atau 0,61 persen persen menjadi 26.430,14, S&P 500 kehilangan 22,1 poin atau 0,75 persen menjadi 2.923,73 dan Nasdaq Composite turun 45,75 poin atau 0,57 persen menjadi 8.049,64.

Dalam pengumuman kebijakannya, The Fed mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan dan memukul nada hati-hati pada inflasi. Tetapi Powell, berbicara setelah pernyataan Fed, mengatakan penurunan inflasi tahun ini bisa disebabkan oleh faktor sementara.

Keputusan The Fed ini juga mengabaikan tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang meminta Bank Sentral untuk memangkas suku bunga. Sebelumnya, melalui akun twitternya, Trum menuduh The Fed meremehkan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di awal sesi, pasar saham telah menguat untuk sebagian besar sesi dan S&P 500 mencapai rekor intraday, didorong oleh lonjakan saham Apple Inc. Perusahaan tersebut pada Selasa malam melaporkan hasil kuartalan yang mengalahkan perkiraan Wall Street meskipun merupakan rekor penurunan pendapatan iPhone.

Apple Inc juga mengumumkan rencana untuk pembelian kembali saham baru senilai USD 75 miliar dan meningkatkan dividen kas sebesar 5 persen. Saham Apple berakhir naik 4,9 persen persen.

 

Video Terkini