Sukses

Buruan Cek! Ini Hasil Tes 11.000 Lowongan Kerja BUMN

BUMN sudah mengumumkan hasil untuk mengisi 11.000 posisi, apa langkah selanjutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Human Capital Indonesia (FHCI) telah mengumumkan hasil rekrutmen 11.000 lowongan kerja BUMN tahap pertama. Peserta bisa langsung mengecek status kelulusan mereka lewat situs resmi Perekrutan Bersama BUMN.

Ketua FHCI, Herdy Rosadi Harman, menyebut peserta cukup login untuk melihat hasil. Setelahnya mereka bisa langsung memilih BUMN yang mereka minati beserta posisinya.

"Orang-orang sudah pada mengecek, membuka, memilih BUMN yang diminati," ujar Herdy kepada Liputan6.com, Kamis (2/5/2019). "Jadi tinggal login saja, memilih mau BUMN mana dan posisinya apa," ujarnya.

Setelah memilih, peserta dapat mempersiapkan untuk melewati tahap Tes Kemampuan Dasar (TKD) yang menguji intelijensi. Tes juga akan dilaksanakan secara online. Para peserta akan bersaing demi 11.000 lowongan kerja di 110 BUMN 

Herdy menjelaskan tes online tersebut tidak akan langsung diambil. Ada penentuan tanggal dan batch bagi tiap peserta, sehingga tiap-tiap peserta mendapatkan jadwal yang berbeda-beda.

Tanggal untuk TKD rekrutmen BUMN adalah 8 dan 9 Mei mendatang. Sama seperti di tahap pertama, peserta akan mendapatkan jadwal secara acak. 

Herdy juga mengajak peserta agar tidak ragu  bertanya kepada helpdesk rekrutmen BUMN. Klik di sini untuk login dan mengetahui hasil seleksi 11.000 lowongan kerja BUMN.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Sempat Mundur

Sebelumnya, engumuman hasil seleksi rekrutmen bersama BUMN sempat mundur dari jadwal semula pada 19 April menjadi 2 Mei 2019.

Terkait jadwal pengumuman yang mundur ini, Kementerian BUMN menyatakan jika pengumuman mundur bukan karena ada kesalahan teknis. Ini karena adanya perubahan peraturan untuk bisa mengakomodir beberapa pihak yang juga ingin bergabung ke BUMN. 

Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Herdy Rosadi Rahman menyebut pihak-pihak yang sedang diakomodir adalah kaum disabilitas dan para TKI. Pihak BUMN pun perlu melakukan penyesuaian terkait posisi yang dibuka.

"Kita ingin memberikan kesempatan lebih luas lagi untuk kaum disabilitas dan pemuda TKI sehingga butuh waktu tambahan untuk fine tuning penyesuaian kompetensi yang pas dengan posisi yang ada di BUMN," jelas Herdy kepada Liputan6.com, Senin, 22 April 2019.

Herdy juga menegaskan jadwal pengumuman yang mundur bukan karena masalah teknis. Pihaknya pun meminta maaf kepada peserta yang telah menunggu.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya untuk teman-teman yang menunggu pengumuman nya," ucap Herdy.

Menjelang penutupan rekrutmen seleksi BUMN pada 24 Maret lalu, tercatat ada sekitar 940 ribu orang yang mendaftar. Nantinya, para peserta yang lolos pendaftaran dapat memilih hingga tiga BUMN yang sesuai minat mereka.

3 dari 3 halaman

Menteri Rini Ajak Milenial Ikut Perekrutan 11 Ribu Lowongan BUMN

 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membuka perekrutan bersama 11 ribu lowongan kerja yang diadakan 110 perusahaan BUMN. Dia pun mengajak para generasi milenial untuk ikut serta mendaftarkan diri jadi pegawai BUMN.

"Untuk pertama kalinya kita lakukan rekrutmen bersama BUMN mulai tahun ini. Kami terus berusaha untuk bagaimana milenial nantinya bisa jadi pegawai dan berusaha memajukan BUMN," ungkap dia di Lampung BUMN Festival 2019, Bandar Lampung, pada Maret lalu. 

Kendati demikian, ia mengatakan, belum semua perusahaan BUMN bisa berpartisipasi dalam sesi perekrutan bersama kali ini. "Tadi ada 110 perusahaan. Padahal sebetulnya BUMN ada 143 perusahaan," jelasnya.

Dia menginformasikan, 110 perusahaan tersebut bakal menyediakan total sekitar 11 ribu lowongan kerja untuk berbagai posisi. Adapun perekrutan kali ini terbuka untuk banyak lulusan, mulai dari SMA/SMK, Vokasi, S1, hingga S2.

Secara posisi, 9 ribu formasi diantaranya dibuka untuk rekrutmen umum. Sementara 1.000 lainnya disediakan khusus untuk disabilitas, dan 1.000 posisi khusus kawasan timur Indonesia.

Lebih lanjut, Menteri Rini pun menyerukan generasi muda dan milenial agar mau bergabung menjadi pegawai BUMN.

"Kehadiran milenial dengan pemikiran barunya itu bagus. Soalnya BUMN ke depan bisa makin maju, direksinya juga makin semangat kerjanya," pungkas dia.