Sukses

Metode Ini Mampu Dongkrak Kinerja BUMN

Pada 2019, Passti mengangkat tema Assessment Center dan pengembangan SDM yang tangguh dalam menghadapi era VUCA.

Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Assessment Center Indonesia (Passti) kembali menggelar Kongres Nasional Assessment Center Indonesia (KNACI) ke-5.

Pada 2019, Passti mengangkat tema Assessment Center dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Tangguh Dalam Menghadapi Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity).

Ketua Passti, Teuku Zilmahram mengatakan, Assessment Center merupakan metode yang memiliki validitas tinggi dalam menilai perilaku sumber daya manusia (SDM) dan dalam memilih pemimpin berkualitas unggul dan tangguh. 

Dia menjelaskan, motode Assessment Center telah diterapkan sejak lama oleh negara-negara Eropa, bahkan metode ini sejak Perang Dunia I untuk memiliki komandan pasukan militer.

"Di luar (global) Assessment Center telah dikembangkan sejak tahun 1950-an. Konsep ini bahkan sudah digunakan pada Perang Dunia I. Di Perang Dunia II semakin masif digunakan oleh Inggris dan Jerman. Baru tahun 1956 dibawa ke Amerika, baru diterapkan di lingkungan nonmiliter, yaitu untuk bisnis," ujar dia di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

‎Menurut Teuku, di Indonesia sendiri metode assessment center telah digunakan secara luas di instansi pemerintah, perusahaan nasional, dan multinasional dari berbagai industri, maupun organisasi di sektor lainnya.

Namun,yang pertama kali menerapkan motode ini di Tanah Air yaitu PT Telkom Indonesia Tbk.

"Dibawa ke Indonesia baru tahun 1990, yang menerapkan Telkom. Waktu itu, lonjakan kinerja Telkom sangat luar biasa. Sebelum era 1990-an, hanya 400 ribu sambungan (telepon) yang bisa dibangun, setelah memilih pemimpin yang tepat, naik menjadi 2 juta sambungan. Setelah itu semua ingin tahu tentang Assessment Center dan dalam 10 tahun terakhir pemilihan direktur utama BUMN menggunakan Assessment Center,"  ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Metode Terus Dikembangkan

Teuku menyatakan, saat ini metode Assessment Center terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan organisasi dalam bertranformasi menghadapi era VUCA.

Oleh sebab itu, pihaknya memiliki peran penting dalam melakukan sosialisasi dan edukasi metode-metode Assessment Center yang sesuai untuk menghadapi kondisi VUCA. 

"Para pemimpin pada semua tingkat jabatan menjadi signifikan untuk melaksanakan transformasi menghadapi era VUCA. Memiliki pemimpin yang tepat menjadi krusial bagi keberhasilan transformasi dan keberlangsungan serta perkembangan organisasi,” tandas dia.