Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Gondang yang berlokasi di Sungai Garuda, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (2/5/2019).
Konstruksi Bendungan Gondang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejak 30 Mei 2014 dengan nilai kontrak Rp 595 miliar. Pengerjaan meliputi pembangunan coverdam, inlet terowongan, outlet terowongan, bendungan utama, spillway, tower intake, landscaping, dan mekanikal elektrikal.
Direktur Operasi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto mengungkapkan bendungan ini akan meningkatkan produktifitas para petani.
Advertisement
"Dengan adanya suplai air dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya dapat satu kali tanam setahun, diharapkan nantinya akan bisa 2-3 kali tanam," ungkap dia di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Bendungan Gondang yang memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dibangun untuk memenuhi kebutuhan air baku ibu kota Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen. Dengan debit 200 liter per detik bagi 200.000 jiwa, dan irigasi lahan pertanian seluas 4.680 hektar.
Selain itu bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir, pembangkit listrik mikrohidro 0,2 MW, destinasi wisata dan menjadi konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.
Terkait jadwal pengisian awal bendungan dengan air, ditargetkan Bendungan Gondang bisa mulai penuh terisi air pada Oktober 2019 mendatang.
Tonton Video Ini:
Proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi Selesai 2020
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Hari Suprayogi mengatakan, pihaknya terus mengebut pembangunan bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi ancaman banjir bagi Jakarta. Hingga saat ini, dia menuturkan, perkembangan pembangunan dua bendungan tersebut sudah mencapai 18 persen untuk konstruksi. Sementara untuk pembebasan lahan sudah 80 persen.
Baca Juga
"Itu semua APBN. Pemerintah Pusat semua baik lahan maupun konstruksi. Rp 1,2 triliun untuk konstruksi. Kalau pembebasan lahannya Rp 1,5 triliun. Konstruksinya sudah. Sudah 18 persen tadi masing-masing. Sudah konstruksi," kata dia saat ditemui, di Situ Lido, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/4/2019).
"Pembebasan itu di daerah yang genangan nanti. Kerja sudah bisa. Yang daerah tapak sudah bisa kerja. Pembebasan lahan sudah tinggal sedikit. Sudah 70-80 persen. Sudah percepat sekarang," imbuhnya.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement
Pembangunan Dua Bendungan Selesai 2020
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bambang Hidayah mengatakan pihaknya menargetkan pembangunan dua bendungan tersebut dapat selesai pada tahun 2020.
"Sekarang sedang dilakukan percepatan. Targetnya selambat-lambatnya tahun 2020. Itu bisa dirasakan. Bisa bareng (selesai) sehingga permasalahan banjir bisa kita kurangi," ujar dia.
Menurut dia, kehadiran kedua bendungan bisa menekan debit banjir di hulu hingga 30 persen. "Kalau untuk di hulu, Bogor bisa mengurangi 30 persen. Kalau untuk di Manggarai, 12 persen," urai dia.Â
"Karena semakin ke hilir debitnya makin besar. Kalau di Bogor sudah 400 meter kubik, di Manggarai sudah bisa di atas 600 meter kubik," tandasnya.
Â