Sukses

Harga Daging dan Telur Ayam Masih Mahal di Pasar Kelapa Gading

Jelang puasa, harga daging dan telur belum alami penurunan.

Liputan6.com, Jakarta - Harga komoditas nampaknya belum turun jelang Ramadan 2019. Hal ini terlihat dari harga daging ayam berukuran sedang yang masih berada di angka Rp 38 ribu, dan daging ayam berukuran besar seharga Rp 55 ribu.

Salah satu pedagang daging dan telur ayam, Ros (33) menyatakan daging ayam memang masih naik. Pekan lalu, harga daging ayam naik drastis hingga Rp 5 ribu per kilogram dan terus berada pada level ini.

"Kalau sekarang hitungannya masih di Rp 55 ribu per kilogram untuk yang besar, kalau yang sedang Rp 38 ribu," ujar Ros saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (3/5/2019).

Sementara untuk harga telur, salah satu pedagang Pasar Kelapa Gading, Dicky (40) masih mematok di harga Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu. Meski begitu, dirinya prediksi harga semakin merangkak naik minggu awal saat Ramadan.

Para pedagang mengaku fluktuasi harga daging ayam dan telur tidak mempengaruhi penjualan mereka.

Pembeli tetap berdatangan, karena bahan ini selalu dibutuhkan. Namun, tidak menutup kemungkinan jika pembeli akan datang berbondong-bondong di awal pekan Ramadan untuk memenuhi stok sembakonya.

"Minggu awal biasanya yang naik, ibu-ibu pada beli buat stok, tapi enggak bertahan lama, setelah minggu awal langsung stabil lagi," ungkap Dicky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam dan Telur Merangkak Naik

Jelang bulan suci Ramadan harga komoditas pangan mengalami kenaikan. Hal ini terlinat dari harga daging ayam dan telur yang terpantau merangkak naik di Pasar Pondok Gede, Bekasi.

Saat ini kisaran harga daging ayam yang berukuran sedang mencapai Rp 55 ribu per ekor, dari sebelumnya hanya berkisar Rp 50 ribu per ekor.

“Setiap hari ayamnya naik seribu per ekor, sudah dua minggu,” ujar Tardi, salah satu pedagang ayam di Pasar Pondok Gede, Bekasi kepada Liputan6.com, Senin (29/4/2019).

Sedangkan untuk ayam yang berukuran kecil mencapai Rp 28 ribu per ekor, dari yang mulanya hanya Rp 25 ribu, dan untuk yang berukuran sedang naik Rp 2.000 per ekor menjadi Rp 32 ribu.

Sedangkan untuk harga ayam hidup yang berukuran kecil yang mulanya hanya Rp 20 ribu per ekor menjadi Rp 25 ribu per ekornya. Sementara yang berukuran besar saat ini Rp 23 ribu per kilogram (kg).

Namun meskipun naik, Tardi mengaku penjualannya terbilang normal dan tidak menurun.

Hal yang sama diungkapkan oleh pedagang ayam lainnya, salah satunya Mus. Ia mengaku saat ini meskipun ayam sedang mengalami kenaikan namun tidak membuat warungnya sepi.

Tidak jauh berbeda dengan Tardi, harga daging ayam per ekor diwarung miliknya mencapai Rp 55 ribu per ekor, dari sebelumnya hanya Rp 50 ribu per ekor. Sedangkan yang berukuran sedang mencapai Rp 40 ribu per ekor, dari sebelumnya hanya Rp 35 ribu per ekor.

“Naiknya sih sudah agak lama, tapi ya itu sedikit-sedikit naik setiap harinya,” tutur Mus.

Tidak hanya harga daging ayam saja yang terpantau naik. Saat ini, harga telur ayam pun terpantau mulai naik meskipun tidak naik banyak seperti harga sang ayam.

“Naik Rp 1.000 per kg, tapi masih standar sih naiknya,” ujar salah satu pedagang telur Ipin.

Saat ini harga telur di warungnya yaitu Rp 24 ribu per kg, yang sebelumnya Rp 23 ribu per kg. Sama seperti daging ayam, meskipun harganya naik namun pembeli telur cenderung lebih banyak dibandingkan saat harganya normal.

“Biasanya orang-orang dari kampung banyak yang beli mba soalnya kan di sana stoknya enggak ada,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Jelang Ramadan, Satgas Pangan Polri Cek Harga dan Stok Bahan Pokok

Jelang Ramadan, Satgas Pangan Polri mulai bergerak melakukan pengecekan ketersediaan stok bahan pokok di masyarakat. Termasuk juga menjaga kestabilan harga di pasar pada skala nasional.

"Karena menjelang Ramadan, kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan pokok ini pasti mengalami peningkatan," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2019.

Satgas Pangan Polri tentunya, lanjut dia, bekerja sama dengan setiap stakeholder terkait dalam operasi jelang Ramadan tersebut.

"Ketersediaan pangan harus cukup dengan harga-harga harus stabil. Itu yang dipersiapkan Polri dalam rangka menghadapi event nasional ke depan," jelas dia.

Selain itu, polisi telah merancang Operasi Ketupat yang berlangsung selama Ramadan. Terlebih, pada bulan puasa ada gelaran penetapan hasil Pemilu 2019 yang jatuh pada 22 Mei.

"Dirancang berapa kekuatan personel yang dibutuhkan. Tentunya juga untuk kegiatan pentahapan pemilu. Penetapan hasil suara pemilu secara nasional tanggal 22 itu juga diantisipasi secara maksimal," Dedi menandaskan.