Sukses

Uber IPO, Orang Terkaya di Dunia Jeff Bezos Reguk Rp 5,6 Triliun

Orang terkaya di dunia akan makin tajir minggu depan.

Liputan6.com, Seattle - CEO Amazon Jeff Bezos diprediksi makin kaya raya berkat Uber yang akan menawarkan saham ke publik (initial public offering/IPO). Para investor yang sudah lebih dulu menanam modal di startup tersebut dipastikan untung besar.

Dilaporkan CBS News, Bezos yang merupakan orang terkaya di dunia memiliki saham senilai USD 3 juta di Uber atau setara Rp 42,6 miliar (USD 1 = Rp 14.202). Bila Uber melepas sahamnya ke publik, nilai saham Bezos ditaksir bertambah jadi USD 400 juta (Rp 5,6 triliun).

Kekayaan Bezos secara real-time versi Forbes adalah USD 161 miliar (Rp 2.286 triliun). Sang orang terkaya di dunia memang hobi berinvestasi baik itu secara prbadi maupun lewat firma modal ventura Benchmark.

Uber rencananya akan IPO pada pekan ini dengan ekspektasi nilai lebih dari USD 80 miliar (Rp 1,1 triliun). Harga per saham ditaksir Uber antara USD 44 (Rp 624.000) hingga USD 50 (Rp 624.888).

Selain orang terkaya di dunia, pendiri Uber Travis Kalanick juga diprediksi meraup untung besar meski sudah lengser sebagai CEO. Kalanick memiliki saham sebesar 8,6 persen dan berpotensi meraup hampir USD 9 miliar (Rp 127,8 triliun).

Pemegang saham Uber lain adalah Matt Cohler selaku direktur Benchmark Capital (11 persen), Softbank (16,3 persen), dan Public Investment Fund milik pemerintahan Arab Saudi (5,3 persen).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

IPO Uber Akan Mengecewakan?

Di tengah euforia ini, situs investasi The Motley Fool mengingatkan agar tidak terlalu terlena dengan IPO Uber. Ini dikarenakan IPO perusahaan serupa pernah mengecewakan. 

Pada April lalu, saham perusahaan ridesharing Lyft merosot jauh setelah IPO yang dinantikan. Saham perusahaan dianggap overvalued.

"Ini memberikan preseden buruk bagi Uber, perusahaan ridesharing terbesar di dunia," tulis The Motley Fool. 

Uber juga memiliki sejumlah masalah terkait pendapatan dan pertumbuhan pengguna. Pendapatan Uber tahun lalu naik 42 persen menjadi USD 11,27 miliar (Rp 160 triliun), tetapi itu lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan tahun 2017 yakni 106 persen. 

Angka pengguna aktif bulanan juga hanya tumbuh 35 persen di kuartal keepat tahun 2018. Padahal, pertumbuhan tersebut tumbuh hingga tiga digit di paruh awal tahun 2017.

3 dari 3 halaman

IPO Bakal Kalahkan Alibaba

Sebelumnya diberitakan, Uber berencana menjual sahamnya sekitar USD 10 miliar atau lebih dari Rp 141 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.150) dalam skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Pengumuman pendaftaran dilakukan pada Kamis.

Dilansir dari laman CNBC, kabarnya ini akan menjadi IPO perusahaan teknologi terbesar sepanjang masa yang sebelumnya telah dilakukan oleh Alibaba Group Holding pada 2014.

Saat ini nilai perusahaan Uber mencapai USD 100 miliar. Sejumlah bank menyebutkan jika nilai perusahaan ini dapat mencapai hingga USD 120 miliar. Sebelum kabar ini mencuat, Uber telah mendapatkan dana segar dari penggalangan dana mencapai USD 76 miliar. 

Kabarnya Uber akan mendaftarkan rencana IPO kepada Komite Sekuritas dan Bursa AS pada Kamis, dan memulai penawaran dengan investor hingga 29 April 2019. Namun ternyata, rencana ini dapat berubah tergantung pada kondisi pasar.

Uber dapat memperjual belikan sahamnya di New York Stock Exchange (NYSE) atau bursa New York pada awal Mei mendatang.  

Selama penawaran IPO, Chief Executive Uber, Dara Khorowshahi memiliki tugas untuk merayu para calon investor jika ia telah berhasil mengubah budaya perusahaan dan praktik bisnis yang terjadi selama dua tahun terakhir.

Hal ini harus ia lakukan karena, Uber sudah tercemar dengan beberapa kabar negatif di antaranya pelanggaran penggunaan data, perangkat lunak yang disalah gunakan hinggan tuduhan suap.